Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dijambak, Ditampar dan Dipukul Pakai Rotan

Tujuh Bulan Jadi Pembantu di Malaysia, Tiap Hari Disiksa Majikan
Oleh : Roni Ginting
Jum'at | 24-06-2011 | 17:27 WIB

Batam, batamtoday - Tenaga Kerja Indonesia yang mengadu nasib di negara tetangga Malaysia sangat memprihatinkan. Sangat miris mendengar pengakuan mereka yang diperlakukan dengan tidak manusiawi, dimaki dan disiksa hampir setiap hari oleh majikan maupun atasan tempat mereka bekerja. Perlakuan tersebut tidak setimpal dengan pendapatan atau gaji yang mereka dapatkan.

Kumala, tenaga kerja asal Bandung yang baru saja dideportasi bersama 26 TKI lainnya mengaku sangat menyesal pergi bekerja ke Malasysia. Impian akan mendapatkan uang banyak agar bisa memperbaiki hidupnya ternyata berbanding terbalik dengan kenyataan yang dihadapinya.

Sekitar sembilan bulan yang lalu dia membulatkan niatnya untuk bekerja sebagai TKI, dia berangkat melalui penyalur PT SUMA di Jakarta. Dia dikirim sebagai pembantu di Singapura, dua bulan disana, dia malah sakit. Atas saran majikannya di Singapura dia berangkat ke Malaysia juga sebagai pembantu.

Di Malaysia dia diperlakukan sangat sadis, hampir setiap hari dipukul, disiksa meski tak membuat kesalahan. Dia dijambak, dipukul, ditendang ditampar bahkan punggungnya pernah dipukul pakai rotan karena istri majikannya merasa cemburu menganggap dia dekat dengan suaminya.

"Semua memukul, suami istri sampai anak-anaknya. Tak ada hari tanpa dipukul dan disiksa, saya ditampar, dijambak," kisah Kumala yang sebulan mendapatkan gaji 400 ringgit per bulan.

Karena tidak tahan diperlakukan seperti itu terus menerus, dia sudah lama dia berniat untuk kabur, namun tidak bisa karena tidak pernah ada kesempatan untuk keluar. Dia dijaga terus oleh majikan dan keluarganya.

Akhirnya, sekitar dua bulan lalu dia berhasil kabur. Dia lompat dari lantai dua rumah majikannya, lalu kabur ke Komjen RI sebelum dideportasi ke Batam.

Kumala mengatakan sudah jera jadi TKI, dia sangat trauma dan tidak akan pergi ke Malaysia lagi. "Saya pengen ketemu keluarga, tak mau pergi kesana lagi, sudah jera," katanya.

Bersamaan dengan Kumala, salah satu TKI dideportasi dalam kondisi sakit parah. Wanita separuh baya yang belum diketahui identitasnya tersebut hanya terbaring, tidak bisa diajak untuk berkomunikasi dan terus mengerang kesakitan. Badannya kurus kering, sekujur tubuhnya terlihat membiru seperti bekas siksaan.

"Aduh sakit.. sakit..," katanya sambil menggeleng-gelengkan kepala saat ditanyai wartawan.

Informasi dari rekannya, sebelum dipulangkan ke Indonesia, dia sudah sakit dirawat di salah satu rumah sakit di Malaysia. "Kurang tahu sakit apa, tapi dari sana sudah terbaring seperti itu," kata salah satu TKI.

Para TKI tersebut selanjutnya akan dirawat dan tinggal di shelter Dinas Sosial Kota Batam untuk selanjutnya dipulangkan ke daerah asal masing-masing.