Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Banyak Orang Malaysia yang Menikah di Bawah Umur
Oleh : Redaksi
Kamis | 18-12-2014 | 08:38 WIB
ilustrasi_pernikahan.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Koordinator Residen PBB, Michelle Gyles-McDonnough, mengatakan, terlalu banyak warga di Malaysia yang menikah terlalu dini. Mereka tidak hanya mengorbankan kesehatannya, tetapi juga usia produktifnya.

"Sensus penduduk 2010 menunjukkan bahwa sekitar 80.000 perempuan menikah di negara ini yang masih berusia antara 15 dan 19 tahun. Sementara jumlah prianya yang telah menikah ada 70.000 orang," kata Gyles-McDonnough usai meluncurkan laporan Populasi Negara Dunia 2014 United Nations Population Fund (UNFPA), seperti dikutip dari The Star, Rabu (17/12/2014).

Laporan ini menggarisbawahi bahwa ada 1,8 miliar orang muda yang berusia antara 10 - 24 tahun di seluruh dunia, yang sebagian besar berada di negara-negara berkembang. Namun perlu dicatat bahwa pernikahan dini termasuk di antara beberapa tantangan negara-negara berkembang, termasuk Malaysia, dan harus dikelola dengan baik untuk mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi.

"Pasangan yang menikah terlalu muda belum siap untuk menjadi bagian dari angkatan kerja yang produktif dan belum bisa lepas dari ketergantungan.

"Pernikahan dini biasanya karena 'kecelakaan' dan berkaitan dengan kematian akibat komplikasi yang timbul selama kehamilan dan persalinan," kata Gyles-McDonnough. (*)

Editor: Roelan