Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertolongan Pertama Saat Hipotermia
Oleh : Redaksi
Kamis | 06-11-2014 | 11:15 WIB

BATAMTODAY.COM - Hipotermia adalah kondisi di mana suhu tubuh berada di bawah angka 35 derajat Celsius. Padahal, suhu tubuh manusia yang normal berada pada angka 37 derajat Celsius.

Hipotermia bisa menyebabkan jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tidak mampu bekerja optimal. Bila kondisi hipotermia dibiarkan terlalu lama, seseorang bisa mengalami gagal jantung dan sistem pernafasan hingga kematian.

Hipotermia pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Kulit bayi akan terasa dingin dan warnanya menjadi merah terang, tubuh menjadi lemas, serta tangisan yang lemah. Hipotermia juga bisa terjadi pada orang lanjut usia yang terlalu lama berada di ruangan bersuhu dingin.

Berikut ini beberapa jenis hipotermia:

Hipotermia ringan
Gejala hipotermia ringan adalah menggigil, pusing, rasa lapar, mual, nafas yang lebih cepat, sulit bicara, kebingungan, hilang koordinasi, rasa lelah, dan detak jantung yang semakin cepat.

Hipotermia sedang hingga serius
Awalnya, tubuh gemetar dan berubah menjadi tidak gemetar saat hipotermia makin parah. Gejala lainnya adalah hilangnya koordinasi, bicara yang menjadi tidak jelas, kebingungan hingga tidak dapat berpikir jernih, rasa kantuk dan lemas, hilangnya fokus, semakin hilangnya kesadaran, denyut nadi yang lemah, dan suara nafas yang pelan dan pendek.

Penyebab hipotermia adalah paparan cuaca dingin atau tubuh terbenam di air dingin yang terjadi dalam jangka waktu lama. Berikut ini beberapa penyebab hipotermia yang lain:

  • Tidak mengenakan cukup pakaian untuk menghangatkan tubuh di tengah udara dingin.
  • Tidak segera melepaskan pakaian basah dan pindah ke lingkungan yang kering serta hangat.
  • Tidak sengaja terjatuh ke dalam air, seperti pada kecelakaan perahu.
  • Pemanas ruangan yang tidak bekerja dengan baik.
  • Pendingin ruangan yang terlalu dingin.

Berikut ini pertolongan pertama bagi orang yang mengalami hipotermia:

  • Gerakkan tubuh penderita hipotermia secara perlahan dan batasi gerakan seminimal mungkin. Jangan memijat atau mengusap-usap tubuh penderita karena dapat memicu terhentinya detak jantung.
  • Jauhkan penderita hipotermia dari kondisi dingin dengan memindahkannya ke tempat yang lebih hangat dan kering atau beri perlindungan dari dingin dan angin.
  • Lepaskan pakaian yang basah. Bila sulit, gunting atau robek baju supaya tubuh penderita tidak bergerak terlalu banyak.
  • Alasi dan selimuti tubuh penderita hingga berlapis-lapis selimut hingga kepalanya. Tapi, biarkan bagian wajah tetap terbuka.
  • Amati pernafasan orang yang menderita hipotermia serius. Pada fase hipotermia parah,  penderita akan kehilangan kesadaran seiring hilangnya denyut jantung dan bunyi nafas. Segera mulailah bantuan pernapasan buatan jika hal ini terjadi.
  • Berbagi suhu hangat tubuh untuk membantu menghangatkan tubuh penderita hipotermia, misalnya berbaring di sebelah penderita hipotermia dan berpelukan (kontak kulit) di bawah selimut.
  • Sediakan minuman hangat tanpa kafein dan alkohol untuk diminum penderita hipotermia.
  • Kompres leher, dada, dan selangkangan dengan kompres hangat darurat atau gunakan botol plastik berisikan air hangat. Jangan mengompres lengan dan kaki karena bisa membuat darah yang dingin kembali memasuki jantung, paru-paru, dan otak.
  • Jangan memberikan kompres panas atau menyinari dengan sinar panas sebab suhu panas yang ekstrem dapat merusak kulit atau menyebabkan detak jantung tidak beraturan hingga dapat berhenti.

Sumber: meetdoctor.com