Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Adik Pengusaha Hotel di Batam Masih Buron

Polda Kepri Minta Masyarakat Kawal Perkara Judi Online di Diskotik HH
Oleh : Hadli
Kamis | 06-11-2014 | 07:52 WIB
direskrimum cahyono.jpg Honda-Batam
Direktur Ditreskrimum Polda Kepri Komisaris Besar Polisi Cahyono Wibowo.

BATAMTODAY.COM, Batam - Shelli, adik pengusaha tempat hiburan diskotik dan hotel terkemuka di Batam, yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atas kasus judi online bola pimpong di Diskotek HH masih dalam pengejaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepri pasca digerebek Bareskrim Mabes Polri. 

"Masih kabur dia (Shelli,red), dan masih kita buru, anggota masih lakukan pengejaran," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Kepri Komisaris Besar Polisi Cahyono Wibowo kepada wartawan, Rabu (5/11/2014). 

Dia mengatakan, sudah mengetahui alur jaringan judi One line beromset ratusan juta rupiah per hari di Diskotik HH. Namun untuk menjerat sampai tingkat pemodal harus ada pembuktian. 

Selain Shelli, tambahnya, tugas penyidik kepolian dalam menanggani perkara judi online ini  kepada tersangka lainnya, yakni Ricky dan Sundari alias Meri sebagai wasit, Jocky sebagai operator, Nurdin Tambunan sebagai Manager Judi Online di Club HH atau P3, Herman pemain dari room 211 dan Jenny wasit di room atau VIP 211, sudah selesai. 

"Tugas kami sebagai penyidik sudah selesai, dan kami telah serahkan semuanya ke kejasaan," ungkap. 

Namun ia meminta kepada masyarakat, untuk mengawal proses kasus tersebut dari Kejaksaan hingga di Pengadilan dengan meringankan hukuman. Jika menemukan keganjilan masyarakat diharapkan untuk segera melaporkan ke Jaksa Pengawas (Jamwas). 

"Laporkan saja ke Jamwas, kalau kami saat ini sudah tidak memiliki wewenang lagi, masyarakat lah yang bisa," ungkapnya. 

Dari penggerebekan yang dilakukan oleh Tim Bareskrim Mabes Polri dan Polda Kepri ini, berhasil menyita sejumlah barang bukti diantaranya server, 7 monitor, 7 CPU, merchandise aplikasi pembayaran, uang tunai Rp56 juta dan masih ada lagi beberapa barang bukti lainnya hingga dokumen.

Informasi yang diperoleh media ini, Shelli berhasil melarikan diri atas bantuan keluarga dan kerabatnya, setelah sebelumnya bersembunyi disalah satu perumahan Shangrila sekupang. Shelly disuruh melarikan diri, karena lobi-lobian yang diharapkan tidak menjerat dirinya dan pemodal tidak berhasil. 

Editor: Dodo