Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Di Gudang Solar yang Digerebek Ditreskrimsus Polda Kepri Masih Teronggok Belasan Bunker
Oleh : Gokli
Senin | 22-09-2014 | 16:31 WIB
gudang_solar_nd.jpg Honda-Batam
Belasan bunker jenis viber box dan beberapa drum diduga berisi solar masih teronggok di gudang penimbunan solar yang digerebek jajaran Ditreskrimsus Polda Kepri.

BATAMTODAY.COM, Batam - Belasan bunker jenis viber box dan beberapa drum diduga berisi solar masih teronggok di gudang penimbunan solar yang digerebek jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepri, pada Minggu (21/9/2014) malam di Tembesi, Sagulung. Belasan viber box dan drum itu di-police line begitu juga dengan pintu masuk gudang.

Penggerebekan gudang itu menjadi pemicu bentrok antara TNI dengan Polri, yang melukai empat anggota TNI dari Yonif 134 Tuah Sakti akibat tertembak. Adapun empat korban masing-masing Praka EB anggota Kompi A, Pratu EK anggota Kompi Markas, Pratu AK anggota Kompi Markas, Pratu AS anggota Kompi Bantuan. Masing-masing disebut mengalami luka akibat terkena serpihan proyektil di bagian kaki sebelah kiri.

Informasi yang dihimpun di lokasi, gudang tersebut sudah beroperasi sejak dua tahun. Pengelola gudang penimbunan itu disebut-sebut bernama Tomi, yang selama ini dikenal dekat dengan aparat. Sementara, pemilik atau pemodal disebut berinisial Nd, seorang pengusaha yang sudah lama berkecimpung dengan penyelundupan BBM baik darat maupun laut.

Saat dilakukan pengerebekan oleh Ditreskrimsus Polda Kepri, sekitar pukul 20.00 WIB, belasan diduga anggota TNI 134/TS mendatangi lokasi. Upaya yang dilakukan Polisi untuk mengangkut barang bukti dari lokasi sempat terhambat, bahkan massa semakin banyak Polisi terpaksa melepaskan tembakan peringatan.

Namun, tembakan peringatan itu tak mampu membubarkan massa. Bahkan, terjadi salah paham antara Polisi dengan massa, yang akhirnya melakukan pengerusakan tiga unit mobil disebut milik Polisi.

Ketegangan yang terjadi di lokasi penggerebekan gudang berlanjut sampai ke Markas Brimob Polda Kepri yang diperkirakan berjarak sekitar 500 meter dari lokasi gudang. Seorang anggota Brimob berpangkat Briptu yang malam itu berjaga di pos pintu masuk markas pasukan elit kepolisian itu sempat mendapat pemukulan.

Malam itu, ketegangan antara anggota Yonif 134/TS dengan Brimob Polda Kepri berhasil diredam setelah petinggi dari kedua instansi mendinginkan suasana. Sementara ke-4 korban luka tembak langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah untuk mendapat pengobatan medis.

Danrem 033 Wira Pratama Brigjen TNI Bujang Zuirman bersama Kapolda Kepri Brigjen Pol Arman Depari mendatangi RSUD Embung Fatimah untuk membesuk ke-4 korban luka tembak. Ke-4 korban kini menjalani perawatan medis di Gedung Rawat Inap lantai III ruang Flamboyan kamar 313.

Tiga dari empat korban masing-masing Pratu AK, Pratu AS, Pratu ES terpaksa harus menjalani operasi untuk mengeluarkan proyektil yang tersisa. Sementara Praka EB, masih menunggu kondisi selanjutnya, karena luka yang dialaminya tidak terlalu parah.

Dikatakan Danrem, anggotanya dengan Brimob Polda Kepri tidak saling baku tembak. Melainkan, hanya penembakan yang membuat empat orang anggotanya tertembak. Kejadian itu, kata dia, akibat salah paham dan saat ini sudah ditenangkan.

"Kita belajar dari yang sudah-sudah. Harus ditenangkan dan didinginkan sampai ke dalam. Saya dan Pak Kapolda, Dandim dan Danyon sudah melakukan itu tadi malam," jelasnya, di RSUD Embung Fatimah.

Sementara Kapolda Kepri, mengatakan sudah menginstruksikan semua anggotanya untuk cooling down. Mengenai penembakan itu akan dibentuk Tim Gabungan terdiri dari Detasemen Polisi Militer, Propam Polri, Provost maupun instansi lain. Bahkan, katanya penembakan itu akan diusut sampai tuntas.

"Saya dari awal bersama Pak Danrem sudah menangani hal ini. Hasilnya sejauh ini cukup baik. Tinggal nanti ditindak lanjuti sama seluruh anggota," katanya.

Editor: Dodo