Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

FAM Unair Minta SBY Tangkap Nazaruddin
Oleh : Tunggul Naibaho
Selasa | 07-06-2011 | 14:09 WIB
fam.gif Honda-Batam

Aksi FAM (Forum Advokasi Mahasiswa) Universitas Airlangga (Unair) di depan gedung Grahadi, Surabaya, Senin 6 Juni 2011 (Foto: Ist).

Surabaya, batamtoday - Forum Advokasi Mahasiswa (FAM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera menangkap dan memeriksa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD), M Nazaruddin, dan sekaligus membersihkan praktik korupsi yang terjadi di lingkungan PD maupun Istana.

Demikian poin utama tuntutan FAM Unair saat melakukan aksinya di depan Gedung Grahadi Surabaya, kemarin Senin 6 Juni 2011.

Selain gelar spanduk dan orasi, aksi juga dilakukan secara teatrikal yang menggambarkan betapa kejahatan korupsi yang dilakukan oleh para birokrat, pengusaha dan politisi, telah memiskinkan rakyat Indonesia.

Korupsi bukan saja telah menggerogoti kekayaaan negara tetapi belakangan ini juga telah semakin menyengsarakan rakyat dengan naiknya BBM, TDL, maraknya kerja kontrak dan atau Outsourching, serta pencabutan subsidi di berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Juru bicara FAM, Angelo Robert kepada batamtoday mengatakan, Pemerintahan SBY adalah sebuah rezim Neoliberalis yang dalam praktek pemerintahanya pasti melakukan konspirasi dengan pihak pemodal, dan karenaya juga tidak akan pernah serius menangani kasus korupsi, dan terkesan tebang pilih.

"Pemerintahan SBY adalah rezim Neoliberalis, yang memang harus bekerjasama dengan pengusaha besar, dan pengusaha itu lalu bekerjasama dengan politisi dan birokrat untuk menggerogoti rakyat." kata dia tegas.

Angelo meminta SBY untuk segera menangkap dan memeriksa Nazaruddin, jika memang SBY ingin menepis tudingan yang berkembang di masyarakat bahwa klik Istana juga terlibat dalam kasus korupsi Sesmenpora dalam rangka mengumpulkan pundi-pundi emas, untuk digunakan pada Pemilu 2014 mendatang, jelas dia.

Pada sisi lain, FAM Unair meminta masyrakat untuk segera membangun gerakan politik rakyat untuk melawan politik korupsi dan segala bentuk agenda Neoliberalisme di Indonesia.