Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sony Jadi Target Serangan Hacker
Oleh : Magid
Selasa | 07-06-2011 | 10:56 WIB

London, batamtoday - Produsen Playstation Sony menjadi target utama serangan hacker tahun 2011 ini. Setidaknya terhitung sejak bulan April lalu, situs resmi Sony mengalami tiga kali serangan besar dengan potensi kerugian yang sangat besar, terutama terkait dengan kepercayaan publik terhadap jaminan keamanan website Sony.

Berdasarkan rilis yang dipublikasikan Sony, data yang menjadi target para Hacker adalah terkait dengan informasi password, alamat rumah hingga informasi ribuan rekening yang dirilis secara online. Hal ini membuat perusahaan produsen game terbesar itu harus berfikir keras untuk melakukan perbaikan sistem.

Seperti dikutip batamtoday dari BBC, Selasa, 7 Juni 2011, managemen Sony saat ini menyewa jasa keamanan website terkemuka, Lulz Security, untuk melakukan investigasi mengenai kelemahan sistem pada website resminya. Sehingga kenyamanan pengguna dapat lebih terjamin.

"Saat ini Lulz Security sudah berhasil menemukan kelemahan pada salah satu situs milik Sony, yang beralamat di www.Sonypicture.com," tulis BBC.

Menurut Lulz, website sony dengan domain sonypicture memiliki kelemahan pada scriptnya. Dari pengamatan perusahaan jasa keamanan website ini, sony picture dibangun dengan script yang sangat sederhana sehingga hanya dengan melakukan SQL Injection, seorang penyerang sudah dapat menguasai website tersebut.

Serangan dengan metode SQL Injection adalah cara yang paling mudah bagi para peretas untuk menyerang sebuah website. Biasanya peretas mengirimkan kode tertentu untuk membuat ussername dan password administrator menjadi error. Dengan menggunakan kode atau karakter yang membingungkan, password dan ussername mampu dibobol.

Dijelaskan Lulz, Sony telah menjadi target yang disukai dari hacker karena sejarah panjang perusahaan ini yang terus semangat membela hak kekayaan intelektualnya. Baru-baru ini, ia mengambil tindakan hukum terhadap seorang hacker Amerika Serikat, George Hotz, yang mengklaim telah retak elemen keamanan PlayStation.

"Itu adalah titik balik tetapi mudah untuk membenci Sony, dimulai dengan rootkit CD pada tahun 2005.," Kata Lulz, mengacu pada sebuah skandal sebelumnya yang meletus ketika ditemukan bahwa beberapa CD musik Sony diam-diam menginstal perangkat lunak proteksi salinan pada komputer pengguna.