Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Polling Portal Berita Batamtoday

Warga Batam Nilai Gelper Identik dengan Judi
Oleh : Dodo
Senin | 06-06-2011 | 12:01 WIB
gelper.jpg Honda-Batam

Identik Judi - Masyarakat menilai bermacam bentuk permainan dalam gelanggang permainan tetap identik dengan judi. (Foto: Istimewa)

Batam, batamtoday - Warga masyarakat Batam menilai arena gelanggang permainan elektronik (gelper), yang saat ini marak di Batam, identik dengan judi. Penilaian masyarakat ini berbanding terbalik dengan pernyataan Direktur Direktorat Intel Polda Kepri Kombes Imam Prakoso, beberapa waktu lalu, yang menyatakan gelper bukan judi.

Penilaian masyarakat ini tertuang dalam polling (jajak pendapat) yang dilakukan Portal Berita Batamtoday sejak sebulan lalu dengan pertanyaan yang diajukan "Baru-baru ini Dir Intel Polda Kepri, Kombes Imam Prakoso, mengeluarkan statemen bahwa gelanggang permainan (Gelper) bukan judi. Bagaimana Sikap Anda?"

Sebanyak 31.179 responden yang menyatakan pendapatnya dengan cara mengklik pilihan dalam polling tersebut dimana 1.388 responden (4,5 persen) menyatakan setuju, 49 responden (0,2 persen) menyatakan netral dan 29.742 responden (95,4 persen) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan Kombes Imam Prakoso.

Responden yang mengikuti polling ini merupakan masyarakat pengakses situs www.batamtoday.com dari Batam dan kota-kota lain di Indonesia dengan usia antara 18 hingga 50 tahun dan memiliki latar belakang ekonomi dan pendidikan menengah ke atas.

Sementara itu, menanggapi soal pernyataan mengenai gelper yang tidak identik dengan judi ini, Usman Ahmad, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Batam sejauh ini memang ada kategorisasi permainan yang termasuk judi atau bukan.

"Kalau motifnya untung-untungan itu jelas judi, tapi kalau permaianan yang berdasarkan ketangkasan atau kepintaran pemainnya itu bukan judi," kata Usman yang dihubungi batamtoday, Senin, 6 Juni 2011.

Usman menyebutkan pihak MUI Kota Batam saat ini sudah membuat klasifikasi permainan yang terdapat di dalam gelper tersebut dan menentukan mana yang dikategorikan judi atau bukan, namun dirinya tidak merinci jenis-jenis permainan tersebut.

Sedikit berbeda dengan Usman, Zaki Setiawan, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Batam justru menilai permainan yang terdapat dalam gelper merupakan judi karena berbau untung-untungan maupun memberikan iming-iming hadiah bagi pemainnya.

"Fakta di lapangan banyak pemain gelper yang justru menukarkan dengan uang dan inilah yang disebut judi," tukas Zaki.

Zaki juga menyebutkan gelper pada saat ini secara operasional sudah banyak yang beroperasi di dekat permukiman penduduk. Dia mencontohkan banyaknya gelper yang beroperasi di Batuaji justru beroperasi di perumahan-perumahan.

Kondisi ini, menurut Zaki, pemerintah harus bersikap tegas. Terlebih, dengan masih abu-abunya Peraturan Daerah mengenai gelanggang permainan yang secara praktek banyak dibumbui dengan judi.

"Gelper itu harusnya beroperasi di Kawasan Wisata Terpadu Eksklusif (KWTE) tapi sekarang titik KWTE itu belum ditentukan hingga kini. Hal inilah yang menyebabkan banyak terjadinya praktek judi di dalam gelper tersebut," kata Zaki.