Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Perlu Pemimpin Seperti Bung Karno Hadapi Singapura dan Malaysia
Oleh : Redaksi/TN
Sabtu | 28-05-2011 | 18:24 WIB
BK.jpg Honda-Batam

Presiden Soekarno saat berkunjung ke AS, April 1961, tampak disampingnya Presiden AS, John F Kennedy.

Jakarta, batamtoday - Indonesia perlu pemimpin seperti Sukarno untuk menghadapi arogansi Singapura dan Malaysia.

Demikian dikatakan mantan anggota DPR Permadi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu 28 Mei 2011.

"Indonesia perlu pemimpin seperti Bung Karno untuk menjemput orang-orang Indonesia yang bermasalah dan berlindung di Singapura," tandas Permadi yang kini menjadi kader partai Gerindra.

Singapura sekarang ini, kata Permadi, menjadi tempat perlindungan nyaman para koruptor Indonesia. Sementara Malaysia, katanya, seenak-enaknya geser-geser perbatasan negara Indonesia, mencaplok pulau kita, bajak lagu, dan kirim teroris ke Indonesia.

"Negara Indonesia diobok-obok, tetapi kita diam saja. Ini gendheng (gila, red) namanya." tandas Permadi.

Pemerintah Indonesia saat ini dinilainya penakut, jangankan berhadapan dengan Malaysia dan Singapura, dengan perompak Somalia pun harus rogoh kocek 4,8 juta dolar, sementara negara lain katanya, berani menghadapi dan menghancurkan perompak Somalia.

"Coba, negara lain bisa menghancurkan perompak Somalia.  Kecuali Indonesia, bayar dengan menewaskan tiga orang perompak bangga bukan main, padahal kita kehilangan 4,8 juta dolar. Pemerintah tidak berani kok," tandas Permadi.

Indonesia, menurutnya, pada masa Bung Karno sangat ditakuti dan dihormati negara-negara di Asia Tenggara, bahkan di kawasan Asia, tetapi sekarang, dengan negara pualu secuil seperti Singapura saja, tidak berani, kata Permadi sambuil geleng-geleng kepala.

"Buktinya, Singapura menjadi tempat perlindungan nyaman bagi orang Indonesia yang punya masalah hukum terutma para koruptor, " pungkas mantan politisi PDIP ini.

Pemimpin dan pejabat Indonesia sekarang ini, pintarnya cuma korupsi. Beraninya cuma makanin uang rakyat, edan, edan, katanya.