Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasangan Australia Ini Ciptakan Pil Plasenta untuk Kesehatan
Oleh : Redaksi
Rabu | 04-06-2014 | 11:15 WIB
placenta pills power.jpg Honda-Batam
Pil plasenta. (Foto: ABC).

BATAMTODAY.COM, Queensland - Pasangan dari Sunshine Coast, Queensland, Australia menciptakan teknologi yang mengubah plasenta menjadi pil sehingga dapat dikonsumsi orang. Mereka percaya pil ini berkhasiat untuk mencegah gejala penuaan.

Natalie Stokell dan Pete Ansell adalah pendiri Placenta Vitality yang memproduksi pil plasenta yang diduga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Kedua orang ini adalah koki yang bersertifikat untuk mengolah plasenta dan mengubahnya ke dalam bentuk pil.

"Kami uapkan dengan beberapa ramuan herbal dan dipotong dengan sempurna untuk kemudian dimasukkan kedalam mesin dehidrasi, lalu digiling hingga menjadi serbuk dan dimasukkan ke dalam kapsul gel," jelasnya.

"Rasanya sedikit menyerupai omelet," tambahnya.

Stokell menjelaskan meskipun pil tersebut dibuat untuk konsumsi setelah proses kelahiran, mereka bisa digunakan setelah itu. "Jika Anda tidak meminumnya setelah melahirkan maka Anda bisa menyimpannya di dalam lemari beku," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa beberapa orang menyimpannya untuk masa menopause mereka. Stokell percaya bahwa manfat pil tersebut bermacam-macam.

"Pil ini membantu mengatur hormon Anda, dan bisa memacu produksi susu dan meningkatkan tingkat energi dan baik untuk sistem energi Anda," tambahnya.

"Ini seperti makanan super pasca melahirkan."

Masa pasca-kelahiran dimulai begitu bayi lahir hingga enam minggu berikutnya. Itu adalah saat ketika tubuh ibu, termasuk level hormon dan ukuran uterus, kembali ke ukuran sebelum mereka hamil.

Stokell menjelaskan bahwa pengobatan China yang menggunakan plasenta telah menginspirasi para pembuat produk plasenta di negara Barat. Namun, jasa yang ditawarkan perusahaan Stokell belum diatur di Australia.

"Ada lembaga non resmi di Australia bernama Placenta Services Australia (PSA) yang sedang membuat kode praktisnya, tapi saat ini hal ini tidak diatur," katanya.

Dalam websitenya, PSA menjelaskan bahwa mereka tidak mendukung atau memberikan jaminan terhadap pihak-pihak yang menyediakan jasa pembuatan produk dari plasenta. Pelayanan ini juga tidak diakui oleh lembaga pengobatan alternatif Australia (TGA).

Ketika dihubungi oleh ABC mengenai pengaturan produk-produk plasenta, TGA mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki langkah-langkah selanjutnya jika memang diperlukan.

Namun Stokell mengatakan bahwa perusahaanya tidak akan memroses plasenta yang berasal dari ibu yang tidak sehat. "Jadi kami akan bertanya kepada mereka apakah mereka memiliki penyakit menular," tegasnya.

"Sering kali plasenta berasal dari rumah sakit dan rumah sakit tidak akan mengeluarkan plasenta yang tidak sehat."

Stokell mengakui bahwa pil plasenta membantu menjaga emosinya sehabis melahirkan tahun lalu.

"Setelah hampir dua minggu mengonsumsi pill tersebut. Suatu hari saya merasa sangat emosional dan mulai menangis dan partner saya bertanya, 'kamu sudah minum pil hari ini belum? dan saya memang belum minum," terang Stokell yang mengatakan bahwa pengalaman itu yang membuat pilnya laris. (*)

Sumber: ABC