Natuna, batamtoday - Seorang wanita ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di rumahnya di Wisma Mira, Jalan Datuk Kayah, Selasa, 24 Mei 2011 malam. Diduga korban sudah tewas sebelumnya karena dibunuh.
Korban diketahui bernama Maskurun Khofifa (36), pada tubuh korban ditemukan luka memar membiru pada bagian dada dan juga lenganya. Sementara saat diturunkan, lidah korban tidak terjulur dan juga tidak ditemukan tinja pada korban, sebagaimana lazimnya terjadi pada setiap korban gantung diri.
Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya sendiri A Lay (56) seorang warganegara Singapura. Mayat korban diturunkan A Lay bersama dengan paman korban Sugiat (44), baru sesudah itu melaporkan kejadian ke Polres Natuna.
Kasat Reskrim Polres Natuna, AKP Ronald Simanjuntak, membenarkan kejadian tersebut, namun masih menolak memastikan apakah korban memang mati gantung diri atau bunuh diri.
"Kita belum bisa simpulkan, kita masih tunggu hasil visum," kata Ronald.
Sementara itu suami korban A Lay dan paman korban, Sugiat, saat ini masih dimintai keterangan di Mapolres Natuna. Turut diperiksa adik korban bernama, Siti Batitah (30). Adik korban yang tinggal serumah dengan pasangan suami istri diketahui sedang hamil 3 bulan, padahal yang bersangkutan belum menikah.
Diduga Korban Pembunuhan
Maskurun Khofifah, wanita kelahiran Blitar ini telah cukup lama tinggal di natuna, dan menikah dengan A Lay warga Singapura, dan telah memperoleh dua anak. Keluarga ini tinggal di Wisma Mira dan turut menumpang tinggal, paman korban, Sugiat dan adik permepuan korban, Siti Batitah.
Kematian Maskurun yang ditemukan dalam keadaan tergantung menggunakan tali jemuran, dicurigai masyarakat sebagai korban pembunuhan. Masyarakat mengenal korban adalah sosok yang ramah, dan tidak tergambarkan dalam pikiran masyarakat korban akan mengkahiri hidupnya dengan cara demikian.
Kecurigaan masyarakat tersebut setidaknya disampaikan LSM SENAP (Tim Sepuluh Natuna Bangkit), yang memang mengikuti kejadian ini semalam, hingga siang ini di Mapolres Natuna.
Ketua SENAP, Rizal Suratman, kepada batamtoday mengatakan, pihaknya mempersilahkan polisi melakukan penyelidikan secara cremata dan profesional, dan tidak segera mengeyampingkan kemungkinan korban dibunuh.
"Melihat tanda-tanda pisik mayat korban, ada kemungkinan sebelumnya korban sudah meninggal baru digantung," kata Rizal, seraya menambahkan semuanya diserahkan kepada kejelian polisi menangani kasus ini.
Kecurigaan lain, suami korban, tidak segera melaporkan kejadian kepada polisi, tetapi langsung menurunkan mayat korban, sehingga hal itu dinilai dapat merusak tempat kejadian perkara (TKP).
"Seharusnya A Lay melaporkan kejadian tersebut, dan biar pihak kepolisian yang menurunkan mayat korban," ujar Rizal.
Tetapi, sekali lagi, kata Rizal, kita serahkan kasusnya kepada polisi, dan dia mengaku percaya polisi tidak begitu saja mempercayai omongan suami korban, lalu membuang kemungkinan korban dibunuh, pungkasnya.
Mayat Maskurun Khofifah (36) yang ditemukan tewas tergantung di rumahnya di Wisma Mira, Natuna, saat diturunkan dan akan dibawa ke RSUD Natuna untuk Visum, Selasa malam, 24 Mei 2011. (Foto: Riky)