Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lingkungan Kerja Penuh Tuntutan Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan
Oleh : Redaksi
Senin | 05-05-2014 | 08:10 WIB
work-stress.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - SEBUAH penelitian baru mengungkap, atasan yang super-detil ditambah dengan lingkungan kerja yang memiliki banyak tuntutan, dapat menyebabkan seorang pegawai sering tertimpa penyakit. Lebih parahnya lagi, penyakit yang diderita bisa mencakup penyakit kardiovaskular dan depresi.

Profesor Sam Harvey dari Program Pascasarjana Psikiatris di Universitas New South Wales dan Institute ‘Black Dog’, mengungkap temuan ini. "Kita sudah cukup tahu bahwa terkadang pekerjaan bisa dihubungkan dengan penyakit seseorang dan tim kami selama ini meneliti berbagai macam kemungkinan dari hubungan tersebut," katanya.

Ia menambahkan, penelitian yang dijalankannya melihat dari beberapa kombinasi subyek tertentu. Ketika Anda menggabungkan situasi di mana Anda dituntut secara berlebihan dengan situasi d imana Anda tak mempunyai cukup kontrol atas pekerjaan Anda, itulah yang dinamakan Anda tak punya ruang gerang cukup dalam pekerjaan Anda. Kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik seseorang.

Hubungan antara pekerjaan dan kesehatan memang tidak sederhana. Seringkali hubungan tersebut adalah perpaduan dari dua kondisi, di satu sisi anda stres, namun di sisi lain Anda benar-benar tak punya kuasa untuk mengendalikan hal tersebut. "Kombinasi yang tak menguntungkan," ujar Profesor Sam.

Ketika mengamati kombinasi ini di berbagai tempat kerja, pada akhirnya muncul suatu korelasi yang kuat antara kesehatan mental dan fisik.

"Hal yang biasa kita pikirkan soal stress secara emosional, kita tahu itu punya dampak terhadap sistem kardiovaskular, begitu pula terhadap kadar hormon dalam tubuh kita, semakin kita tahu, semakin kita tak kaget akan adanya hubungan dekat antara apa yang kita pikirkan sebagai hal-hal emosional dan masalah-masalah fisik," jelas Profesor Sam.

Dari hasil penelitian ini, Profesor Sam berharap agar organisasi atau perusahaan mengubah sistem kerja mereka dan menyadari akan pentingnya kesehatan mental karyawan serta perilaku para atasan, dan memberikan ruang bagi para karyawannya untuk mencoba dan bertanggung jawab atas pekerjaan mereka.

Apakah perlu melawan bos? "Itu tergantung dari hubungan Anda dengan bos. Kebanyakan bos tak ingin membuat karyawannya sakit, dan saya pikir seringkali orang merasa senang mencari bantuan untuk memperbaiki masalah ini dan membuat suasana menjadi lebih baik," jelas Profesor Sam.

Lebih lanjut ia menuturkan, betapapun rumitnya lingkungan kerja anda, sebenarnya pekerjaan juga memiliki manfaat kesehatan. Namun yang terlebih penting baginya adalah bagaimana mengubah pekerjaan agar lebih menyehatkan seorang karyawan. (*)

Sumber: Radio ABC