Batam, Batamtoday - Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga mentri yakni Menpan, Mentri Agama, Mentri Tenaga Kerja yang menyatakan libur bersama menjelang Hari Raya Waisak 2555 yang jatuh pada 17 Mei 2010 besok, membuat pelayanan publik di Kota Batam lumpuh.

Pengamatan batamtoday di kantor pemerintahan di Kota Batam, Senin, 16 Mei 2011, semua kantor pemerintahan tutup total, termasuk aktifitas di DPRD Batam. Sehingga ada sebagian masyarakat yang tidak mengetahui kalau hari ini adalah cuti bersama atau libur dadakan ini, ketika sampai di kantor-kantor layanan pemerintah, terpaksa kembali dengan kecewa.

"Kalau seperti ini, gimana mau melayani masyarakat. Pemerintah doyan libur terus," ujar Siska (29) di kantor kelurahan Sungai Panas, Senin 16 Mei 2011.

Kebijakan Libur Nasional. baik atas hari-hari besar keagamaan ataupun hari peringatan nasional, sebenarnya sudah ditentukan dalam SKB tahun 2010. Hanya saja, pada Jumat 13 Mei 2011 petang, secara mendadak terbit SKB tiga Menteri yang menyatakan hari Senin 16 Mei sebagai hari cuti bersama.

Dengan penetapan tersebut, mka para PNS libur sejak Sabtu 14 Mei hingga Selasa 17 Mei 2011. Dan baru masuk kerja kembali pada Rabu 18 Mei 2011.

Kamruddin, warga Bengkong Harapan, juga menyatakan kekesalanya atas terbitnya SKB Tiga Menteri itu, karena dia pun terpaksa harus 'balik kanan' dari Kantor Samsat Kepri, yang terlihat sepi.

"Saya rencananya hari ini mau membayar pajak, tapi saya lihat semuanya kosong melompong. Saya lihat kalender biru, jadi saya kemari, gak taunya dicat dadakan ama pejabat menjadi merah," kata dia berilustrasi.

Keterangan yang diperoleh batamtoday, pascaterbitnya SKB tiga mentri ini, rata-rata para pejabat di Batam memilih liburan di luar Batam, bahkan ada yang berangkat ke luar negeri bersama keluarga.

"Ada beberapa orang pejabat yang saya kenal, berangkat ke Singapura sejak hari Sabtu kemarin," terang petugas keamanan di kawasan pelabuhan terminal ferry Internasional, Batam Center.

"Ya, saya lihat langsung, beliau-beliau berangkat ke Singapura dari pelabuhan ini, tapi kalau soal namanya, jangan, mas, apalagi nama saya, tolong jangan ditulis, mas," kata sang petugasitu  sambil berlalu.