Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gubernur: Peserta UN Turun Bukan Indikator Negatif

Kelulusan SMU di Batam Capai 97,9 Persen
Oleh : Sumantri/TN
Minggu | 15-05-2011 | 14:43 WIB
sani.jpg Honda-Batam

Gubernur Kepri HM Sani (berpakaian adat melayu) tampak sedang menyapa para tamu undangan dalam peluncuran buku otobiografinya yang berjudul "Untung Sabut" di Hotel Harmoni One, Batam, Sabtu 14 Mei 2011. (Foto: Sumantri).

Batam, batamtoday - Tingkat kelulusan siswa SMU di Batam menurut Gubernur Kepulauan Riau HM Sani, telah melampaui target yang ditetapkan. Dari 9003 siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN) 8.814 siswa dinyatakan lulus, sementara sisanya 189 siswa harus mengikuti ujian susulan.

"Dengan angka pencapaian kelulusan tersebut, kota Batam termasuk dalam 5 besar terbaik untuk kategori siswa lulus UN tahun ini," papar Gubernur, kepada media, di sela-sela peluncuran Biografi 'Untung Sabut' di Harmoni One Hotel Batam, Sabtu malam, 14 Mei 2011.

Gubernur menambahkan pencapaian target kelulusan siswa tingkat SMU tahun ini, tak lepas dari dukungan banyak pihak terkait, khususnya kalangan pendidik.

Sementara itu target yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Batam untuk kelulusan tahun 2011 ini adalah 90 persen. Dari statistik yang ada jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kelulusan siswa tingkat SMU meningkat signifikan.

Tahun 2010 lalu, 84,36 persen dari 13.541 siswa yang mkengikuti UN dinyatakan lulus, namun demikian peserta UN untuk tahun 2011 ini, menurun drastis jika dibandingkan dengan tahun 2010. Terkait hal tersebut Gubernur menjelaskan, penurunan jumlah peserta UN tingkat SMU bukan indikator negatif, apalagi jika dikaitkan dengan kesejahteraan dan kemampuan orang tua siswa dalam menyekolahkan anak.

"Penurunan tersebut terjadi lebih dikarenakan oleh faktor perpindahan penduduk, yang didalamnya termasuk penduduk produktif yang masih harus menjalani UN tahun ini. Penurunan yang kelihatannya drastis ini bukan cermin dari kesejahteraan yang menurun tetapi karena faktor perpindahan dan jumlah usia produktif yang lebih sedikit dibanding tahun lalu," tegas Sani.

Secara kualitas, lanjut Gubernur, pendidikan di Kepri, khususnya di Batam mendapatkan prioritas utama. Ini dibuktikan dari alokasi APBD yang mencapai 20 persen dari total APBD Kepri tahun 2011 untuk sektor pendidikan. Rencananya kedepan Pemerintah Provinsi telah mempersiapkan berbagai langkah untuk kemajuan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.

Salah satu program Pemprov adalah pembangunan sejumlah gedung pendidikan di Kota Batam, untuk memenuhi kebutuhan belajar. Hal ini juga diharapkan dapat mendorng siswa-siswi hinterland untuk dapat menikmati pendidikan yang berkualitas.