Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Berhenti Merokok Bisa Menyehatkan Mental
Oleh : Redaksi
Sabtu | 15-02-2014 | 07:52 WIB

BATAMTODAY.COM - Bahaya dari racun yang terkandung dalam rokok sudah "membunuh" jutaan manusia di bumi. Berhenti merokok juga bermanfaat bagi kesehatan fisik, termasuk penurunan risiko kanker dan penyakit jantung. Tapi, studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ, menunjukkan bahwa berhenti merokok juga bisa menyehatkan secara mental.

Dalam studi tersebut, peneliti meninjau informasi dari 26 studi sebelumnya, dan menemukan bahwa orang yang berhenti merokok menurunkan perasaan depresi, kecemasan dan stres, dan peningkatan suasana hati dan kualitas hidup yang positif, setelah mereka berhenti dibandingkan dengan mereka yang terus merokok. Temuan ini juga berlaku untuk orang-orang dalam populasi umum serta orang-orang dengan gangguan kesehatan mental, kata para peneliti.

Temuan ini memang bertentangan dengan asumsi selama ini jika merokok adalah baik untuk kesehatan mental. Banyak perokok terus merokok karena merasa bahwa kebiasaan itu bisa meredakan perasaan depresi, kecemasan dan stres, dan membantu mereka rileks, kata para peneliti.

Namun rokok sebenarnya bisa mengurangi gejala penarikan diri, termasuk lekas marah, kecemasan dan depresi, yang menurut para perokok dapat meningkatkan suasana hati. Beberapa studi menunjukkan bahwa gejala penarikan ini mereda beberapa minggu setelah kebiasaan merokok itu dihentikan.

"Perokok dapat diyakinkan bahwa berhenti merokok bermanfaat untuk kesehatan mental," tulis para peneliti seperti dilansir Live Science

Menurut peneliti, dengan menantang asumsi sebelumnya tentang efek merokok pada kesehatan mental, temuan itu dapat memotivasi beberapa perokok untuk berhenti merokok.

Namun, studi ini memang tidak dapat membuktikan hubungan sebab -akibat antara berhenti merokok dan peningkatan kesehatan mental. Sebagai contoh, studi itu mungkin menunjukkan bahwa orang yang mengalami perbaikan dalam kesehatan mental adalah mereka yang mencoba untuk berhenti merokok.

Tetapi para peneliti mencatat, banyak studi dalam kajian mereka mengenai upaya penghentian merokok di mana semua peserta memang berusaha untuk berhenti merokok. Jadi, dalam ujicoba tersebut menunjukkan jika keputusan untuk berhenti tidak didasarkan pada suasana hati, kata mereka.

Untuk kajian mereka , para peneliti memilih penelitian yang menilai kesehatan mental sebelum dan setidaknya enam minggu setelah berhenti merokok. Rata-rata, para peserta telah merokok 20 batang per hari selama enam bulan. (*)

Editor: Roelan