Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Autopsi Nyatakan Zaki Meninggal Akibat Pendarahan di Bagian Perut
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 18-12-2013 | 20:41 WIB
IMG01201-20131218-1200.jpg Honda-Batam
Jenazah Zaki, bocah berusia 4 tahun yang tewas akibat dianiaya kedua orang tuanya.

BATAMTODAY.COM, Batam - Dokter Kepolisian Daerah Kepulauan Riau, AKP M Faisal Z, memastikan, kematian Muhamad Risky Zaki, bocah berusia 4 tahun yang disiksa oleh kedua orang tuanya, akibat pendarahan hebat di dalam perut.

"Penyebab utama kematian Zaki akibat pendarahan hebat pada bagian perutnya. Tak hanya itu, pada bagian dalam organ tubuhnya pun banyak terdapat memar, termasuk di kepala," ujar Faisal, seusai mengautopsi jenazah korban di RSOB Sekupang Batam, Rabu (18/12/2013).

Namun, imbuh Faisal, banyaknya pendarahan di bagain dalam perut ini yang paling menyebabkan korban tewas.

Dia menambahkan, pada pemeriksaan luar, banyak terdapat bekas kekerasan benda tumpul dan lecet di sekujur tubuh Zaki, mulai dari ujung rambut hingga ujung kakinya.

"Mulai dari ujung rambut hingga kaki ada memar. Di kepala, dada, perut, tangan, dan kaki. Ada luka lecet juga di leher," kata Faisal.

Kini Zaki sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Seitemiang, Rabu petang tadi. Sementara itu, Achen Saputra (27) dan Rosalina (23), yang merupakan ayah kandung dan ibu tiri korban pelakku penganiayaan, mendekam di sel tahanan Mapolsek Batuaji.

Diberitakan sebelumnya, Zaki bocah laki-laki berusia empat tahun yang diketahui tewas dengan luka memar di mata dan lehernya, Rabu (18/12/2013), ternyata telah dianiaya kedua orang tuanya. Achen Saputra (27), ayah kandung Zaki, dan Rosalina (23), ibu tiri, telah diamankan di Mapolsek Batuaji.

"Kedua pelaku yaitu ayah kandung dan ibu tiri mengaku telah menyiksa Zaki dengan alasan dia anak yang bandel. Kedua pelaku kini masih menjalani pemeriksaan intensif," ujar Kapolsek Batuaji, Kompol Ardianto, kepada BATAMTODAY.COM.

Ardianto menuturkan, berdasarkan keterangan dari pelaku, kejadian itu bermula ketika Zaki ditinggal pergi bekerja ayahnya. Di rumah, bocah berusia empat tahun itu dipukul ibu tirinya di kepala, dada hingga bagian wajah. 

Akibat pemukulan itu, telinga kiri Zaki mengeluarkan darah. Parahnya, pemukulan itu dilakukan berulang kali.

Kemudian, pada Senin (16/12/2013) kemarin, Zaki kembali dipukul oleh sang ibu tirinya sehingga korban dibawa ke Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam. Keesokan harinya, giliran Achen yang memukul dan mendorong bocah yang masih lemah itu hingga menyebabkan meninggal dunia pada Selasa (17/12/2013) malam.

"Sewaktu dibawa ke RSUD pada Rabu pagi tadi Zaki sudah dalam keadaan meninggal dunia sehingga kita yang mendapat laporan tersebut langsung mengamankan kedua orang tua korban," kata Ardianto. (*)

Editor: Dodo