Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Obama Pastikan Osama Tewas
Oleh : Redaksi/TN
Senin | 02-05-2011 | 12:00 WIB

Washington, batamtoday - Presiden Amerika Serikat Barack Obama memastikan buronan Amerika Serikat (AS) nomor wahid, Osama bin Laden, telah tewas dalam sebuah operasi intelejen yang dilancarkan pasukan AS di luar kota Islamabad, Pakistan.

Kabar kematian Osama tersebut dipastikan Obama  melalui pidato televisi yang disiarkan secara live, Minggu malam waktu setempat, atau Senin 2 Mei 2011.

Sebelumnya beberapa pejabat AS telah mengabarkan perihal tewasnya Osama Bin Laden, namun dengan konfirmasi langsung dari Obama ini, nampaknya keragu-raguan warga AS atas kabar kematian Obama sirna.

Dikabarkan, sesaat setalah pidato Obama, rakyat AS menyatakan kegembiraanya dengan turun ke jalan dan berkerumun di depan Gedung Putih, sambil meneriakan yel-yel ,Hidup USA, Hidup USA.

Kematian Osama, selain dipastikan oleh Obama, juga diyakinkan lewat hasil tes DNA lelaki kelahiran Arab Saudi tersebut. Pasukan AS,  demkian dilaporkan CNN,  menyimpan jenazah Osama Bin Laden di suatu tempat yang dirahasiakan, dan memastikan itu adalah mayat Bin Laden.

Osama Bin Laden dituduh berada di balik serangan teroris terhadap menara kembar World Trade Center di New York dan Pentagon pada 11 September 2001 di Amerika Serikat yang menewaskan sedikitnya 3.000 orang.

AS memburu gembong teroris Arab Saudi itu selama bertahun-tahun dan upaya perburuan terhadapnya berlipat setelah serangan pada 11 September itu. Namun, Bin Laden selalu berhasil menghindari pasukan bersenjata AS. Ia sering dianggap bersembunyi di daerah perbatasan Pakistan dan Afganistan.

Berita kematian Osama Bin Laden yang disiarkan televisi AS secara live disambut rakyat Amerika dengan berkerumun di depan Gedung Putih, Washington, DC.

Kematian Bin Laden akan menimbulkan pertanyaan besar tentang bentuk masa depan jaringan Al Qaeda serta akan memiliki implikasi terhadap keamanan AS dan kebijakan luar negeri negara itu. Pengumuman itu juga akan menimbulkan kekhawatiran bahwa AS dan sekutunya akan menghadapi pembalasan dari pendukung Bin Laden dan kelompok-kelompok ekstremis Islam.