Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Science Centre Singapura Hadirkan Keganasan Hiu di Depan Mata
Oleh : Dodo
Kamis | 28-04-2011 | 17:11 WIB
gigi-hiu.gif Honda-Batam

Gigi Hiu - Deretan artefak gigi hiu yang dipamerkan dalam Planet Shark: Predator or Prey di Science Centre Singapura. (Foto: Dodo)

Singapura, batamtoday - Sebagai mahkluk Tuhan, hiu ditakdirkan sebagai hewan laut yang memiliki keganasan dan naluri membunuh yang paling ditakuti oleh hampir semua mahkluk, termasuk manusia.

Kini keganasan hiu itu ditampilkan di depan mata dalam sebuah pameran dengan tajuk "Planet Shark: Predator or Prey" (Planet Hiu: Predator atau Mangsa) yang digelar di Science Centre Singapura bekerjasama dengan Grande Exhibitions dari Australia dan National Geographic Channel dari tanggal 16 April hingga 21 Agustus 2011 mendatang.

"Pameran ini akan membawa pengunjung dalam sebuah perjalanan penemuan hiu dengan dua perspektif yakni hiu sebagai predator dan sebagai mangsa," kata Lim Tit Meng, Kepala Eksekutif Science Centre Singapura dalam perbincangan dengan batamtoday, Rabu, 27 April 2011 kemarin.

Lim Tit Meng mengatakan pameran yang digelar ini bersifat interaktif dan penuh nuansa pendidikan dengan memamerkan model-model hiu yang dibuat seukuran nyata, fosil gigi hiu berusia 380 juta tahun, artefak-artefak otentik dari film legendaris "Jaws" besutan sutradara Steven Spielberg serta berbagai testimoni tertulis dan video visual dari para korban serangan predator mematikan ini.

Pameran yang dipampang di atas lahan seluas 2.000 meter persegi ini menampilkan berbagai galeri yang menceritakan soal hiu. Diantaranya adalah berbagai papan surfing yang ujungnya koyak akibat gigitan hiu, properti yang digunakan dalam pembuatan film Jaws maupun sebuah ikan tuna raksasa dari Samudera Pasifik berbobot 330 kilogram yang selalu menjadi mangsa hiu Mako seberat 220 kilogram.

"Hiu Mako memang lebih kecil dibanding dengan Tuna Pasifik, namun dengan killer instinct yang dimilikinya, mudah bagi hiu Mako untuk memangsa Tuna itu," kata seorang pemandu pameran.

Selain hiu Mako, dalam pameran tersebut juga ditampilkan spesies raja hiu putih (the Great White) yang ukurannya mencapai 5,5 meter, tak jauh beda dengan yang ditampilkan dalam pameran serupa di Georgia, Amerika Serikat.

Selama pameran tersebut berlangsung, pengunjung juga dapat menonton film dokumenter berjudul Hiu 3D di Teater 3D, The Annexe Science Centre Singapura.

"Film ini sangat cocok untuk keluarga karena membawa penonton lebih dekat dengan dunia hiu dalam habitat aslinya, diantaranya menayangkan aktivitas kehidupan hiu di dasar laut," kata Lim Tit Meng.