Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Enam Perusahaaan Dirikan IBCSD Berbasis Lingkungan
Oleh : Surya Irawan
Rabu | 27-04-2011 | 16:01 WIB

Jakarta, batamtoday-Enam perusahaan terkemuka di Indonesia menjadi pelopor dan pendiri Indonesia Business Council for Susistaneblae Development (IBCSD), yakni sebuah komitmen pengembangan bisnis berbasis lingkungan dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Ke-enam perusahaan itu, adalah Asia Pacific Resouces International Ltd (APRIL), induk dari PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) yang beroperasi di Provinsi Riau, PT.Medco Power Indonesia, PT Garuda Indonesia, PT Holcin Indonesia, PT Bakrie Telecom dan BNI 46.

Penandatangan memorandum of understanding (MoU) tersebut dilakukan di Hotel Shangri-La Jakarta pada Rabu (27/4), disaksikan oleh Menteri Perindustrian (Memperin) Muhammad Sulaiman (MS) Hidayat, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, ustusan khusus Presiden untuk Perubahan Iklim Rachmat Witoelar, WBCSD's Special Advisor untuk Indonesia Neil Franklin dan Ketua KADIN Indonesia Suryo B Sulistio.

Menperin MS Hidayat mengajak, perusahaan-perusahaan lain yang beroperasi di Indonesia baik PMA dan PMDN segera mengikuti jejak enam perusahaan yang memiliki komitmen pada pengembangan bisnis berbasis pelestarian lingkungan tersebut dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan."Diharapkan perusahaan lain untuk dapat segera bergabung IBCSD dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan," kata MS  Hidayat.

Langkah enam perusahaan itu, kata Menperin, akan membawa Indonesia pada target pembangunan berkelanjutan pada 2025. Sebab, kebijakan pembangunan bekelanjutan merupakan salah satu pendekatan yang efektif untuk pembangunan ekonomi karena terstruktur dan dapat mengurangi perubahan iklim. "Jadi kebijak pembangunan berkelanjutan merupakan satu pendekatan yang efektif," katanya.

Menneg Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta menilai pembentukan IBCSD sebagai langkah untuk merangkul kalangan bisnis  lebih nyata dalam peduli pada pembangunan berkelanjutan. Gusti mengatakan kelompok usaha, sekarang dan ke depan akan menjadi ujung tombak untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Sebab peran dunia usaha yang kian dominan dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat.

"Terus terang saya merasa iri atas pembentukan IBCSD yang diprakarsai KADIN, karena sejak tahun 1999 Kementerian Lingkungan Hidup mau membentuk dewan seperti ini tak kunjung bisa terwujud," ujarnya dalam sambutan peresmian terbentunknya IBCSD.

Dalam MoU IBCSD itu, dari pihak APRIL diwakili oleh CEO-nya Alain Monie, dari PT Garuda Indonesia diwakili Dirutnya Emirsyah Satar, PT Bakrie Telececom diwakili Direktur Corporate Service, PT Holcim Indonesia diwakili Direkktur Legal & Corporate Affairs Jannus Hutapea, PT Medco Power Indonesia diwakili Fazil E Alfitri dan Bank BNI 46 diwakili Felia Salim.

Pada kesempatan itu, CEO-APRIL Alain Monie menegaskan penerapan suistanable diterapkan di seluruh area RAPP termasuk di semenanjung Kampar, tetapi tetap berdasarkan aturan yang berlaku.  APRIL memiliki komitmen dalam pembangunan berkelanjutan dan akan mengajak berbagai pihak untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan bisnis berbasis lingkungan serta berbagai pengalaman.

Langkah itu ditunjukkan dengan bukti APRIL telah mengalokasi 20 persen dari seluruh hak konsesinya untuk kawasan konservasi, meski pemerintah hanya mensyaratkan 10 persen. "Ini salah satu langka yang telah kami lakukan. Selain itu, kami juga menanam sekitar 500 ribu pohon setiap hari. Kami berharap hal ini bukan hanya didukung oleh pelaku usaha atau lembaga, tetapi juga perlu ada kebijakan dari pemerintah yang berpihak," kata Alain Monei.

Sedangkan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk pelestarian lingkungan bukan kali ini saja, tetapi sudah dilakukan sejak 2007 lalu. Menurutnya, Garuda Indonesia sadar bahwa pesawatnya telah menimbulkan polusi udara dan suara.

"Karena itu mulai 2007 sudah ada kepedulian pada lingkungan, yang kita awali itu kita memberikan bibit pohon kepada penumpang, dan sekarang kita sudah punya hutan di Kalimantan," kata Emirsyah.

Ketua Umum KADIN Indonesia Suryo B Sulistio menambahkan, langkah enam perusahaan mendirikan IBCSD ini merupakan langkah maju dunia bisnis lintas sektoral yang memiliki komitmen dalam pembangunan berkelanjutan. Dalam situasi global ini, lanjutnya, sudah saatnya dunia usaha mempunyai pemahaman dan pertimbangan lebih mendalam terhadap masalah sosial dan lingkungan yang timbul akibat usaha yang mereka lakukan.

"Saya berharap IBCSD dapat memberikan manfaat yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia. Disisi lain dapat memberikan suatu peluang bagi para pelaku usaha Indonesia untuk mengembangkan bisnis yang kuat, aman, berkelanjutan dan berbasis pada inovasi dalam rangka peningkatan daya saing perekonomian global," kata Suryo B Sulistio.