Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Meski Direcall dari DPR

Gus Choi Luncurkan Buku Istiqomah Bersama Rakyat
Oleh : Surya Irawan
Rabu | 27-04-2011 | 15:59 WIB

Jakarta, batamtoday - Setelah mendapat sanksi recall, dicopot sebagai anggota FKB DPR RI dan kini proses pergantian antar waktu (PAW) nya masih dalam proses, anggota Komisi I DPR RI A Effendy Choirie menerbitkan buku berjudul ‘Istiqomah Bersama Rakyat’.  Buku setebal 107 halaman ini mengisahkan kronologi dukungannya terhadap hak angket mafia pajak sampai mendapatkan sanksi recall.

Buku ini diluncurkan bersama anggota dewan yaitu Aziz Syamsuddin (FPG), Effendy Simbolon dan A. Rahmat (FPDIP), Teguh Juwarno (FPAN), Bekti Nugroho (Dewan Pers) dan penulis buku Herryanto Prabowo di Gedung DPR RI pada Rabu (27/4).

Menurut Gus Choi-sapaan akrab mantan Ketua PB PMII ini meski nantinya dirinya tidak lagi di DPR RI tetap akan terus berjuang untuk kepentingan bangsa dan Negara. Di mana soal pencopotan dirinya tersebut sudah disampaikan kepada konstituennya di Gresik dan Lamongan Jawa Timur dan mereka ada yang menangis dan memahaminya.

“Saya sudah sampaikan kepada konstituen seperti tertulis dalam buku ini. Mereka ada yang menangis dan memahami. Bahkan mereka bilang, kenapa masih bersabar? Saya katakan bahwa saya tidak akan pindah partai, karena  sebagai pendiri PKB,” katanya. Bayak tawaran dari partai-partai besar maupun kecil, tapi mereka dianggap Gus Choi merupakan teman yang baik dan strategis sebagai mitra perjuangan untuk Indoensia ke depan.

 Karena itu meski PKB terus konflik dan karenanya layak diberi rekor MURI, tapi Gus Choi masih berharap pada saatnya nanti PKB pasti akan baik. “Mungkin saat ini sedang tidak baik dan orang masanya akan berakhir, tapi partai sebagai wadah perjuangan harus tetap dijaga. Siapa tahu pemimpin PKB ke depan akan lebih baik,” harap Effendy Choirie.

Yang pasti lanjut Gus Choi, dirinya memang dilahirkan dengan tanpa rasa takut. Tidak takut tidak menjadi anggota DPR, tidak takut miskin, hidup apa adanya dan yang terpenting tetap memiliki harga diri di mata rakyat. Di mana sikap politiknya selama ini di DPR adalah sebagai kehendak hati nurani rakyat dan bukannya untuk kekuasaan.

Teman-temannya di DPR juga meminta agar Effendy Choirie tidak menjadi kutu loncat, apalagi kutu kupret. "Sebab, kasihan istri, anak-anak dan kluarga kita. Nanti kalau pindah-pindah partai, ayahnya disebut kutu kupret. Bahwa Gus Choi ini merupakan barang yang sudah jadi. Sehingga di mana saja bisa berperan dan tidak harus selalu di partai. Siapa tahu nanti tampil lagi sebagai kader NU," tambah Effendy Simbolon.