BATAMTODAY.COM, Batam - Berkas penyidikan Roman Chavisa, mantan calon Bupati Bengkulu Tengah yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan sewa crane kepada seorang pengusaha Batam berinisial OH telah dilimpahkan ke pihak Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kepri beberapa waktu lalu.

"Berkasnya sudah dikirim penyidik dan masih menunggu jawaban dari Kejati (Kejati Kepri) sampai sekarang," ujar Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono, Rabu (9/10/2013).

Menurut Hartono, penyidik akan memperpanjang masa penahanan Roman Chavisa karena, masa penahanan mantan calon Bupati Benteng, Bengkulu yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan Crane akan berakhir pada 13 Oktober 2013 mendatang.

"Kemungkinan masa penahanannya akan diperpanjang, karena habis pada 13 Oktober nanti," katanya kembali.

Terkait masa penahanan Roman Chavisa sejak ditangkap pada 6 September 2013 lalu dari rumahnya, Bengkulu, dibenarkan oleh Direktur Tahanan dan Barang Bukti, AKBP Budhy Wibowo.

"Penahanannya memang sudah mau berakhir, karena sudah hampir dua puluh hari dia di sini. Kalau memang akan berakhir, ya harus diperpanjang, karena belum selesai," katanya.

Menurutnya, dengan masa perpanjangan Roman Chavisa akan ditambah oleh penyidik, maka akan diberikan waktu selama 30 hari untuk berada di sel tahanan Mapolda Kepri, hingga akhirnya dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Kepri bersamaan berkas berkas P21 nya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mantan Calon Bupati Bengkulu Tengah, Roman Cavisa dijemput paksa oleh Satuan Ditreskrimum Polda Kepri pada Jumat (06/09/2013) lalu dari rumahnya di Bengkulu, atas dugaan penipuan dan penggelepan yang dilakukannya kepada korban OH hingga kerugian ditaksir belasan miliar rupiah.

"Pelaku melakukan aksinya dengan modus menawarkan sewa dua unit crane kepada OH seharga Rp16 miliar atas nama PT Birca Mandiri melalui internet," ujar Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono kepada wartawan, Rabu (2/10/2013).

Roman diketahui maju menjadi Calon Bupati Bengkulu Tengah pada 2011 lalu. Berpasangan dengan Amalia Zulkarnain, dia kandas di putaran pertama pilkada tersebut.

Editor: Dodo