Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Industri Perbankan Syariah Butuh 60 Ribu SDM
Oleh : Redaksi/Andri
Senin | 25-04-2011 | 11:05 WIB

Yogyakarta, batamtoday - Subarjo Joyosumantro, Presiden Pusat Pengembangan Keuangan Syariah International Institut Pengembangan Perbankan Indonesia, dalam seminar internasional Islamic Banking and Finance pertama Bank Indonesia (BI) mengungkapkan Industri perbankan syariah masih membutuhkan sumber daya manusia (SDM) tambahan sekitar 40.000 orang sehingga total menjadi 60.000 orang sampai dengan 2015.

Kebutuhan tersebut, katanya dihitung berdasaran pertumbuhan aset yang dapat mencapai Rp 305,7 jika industri perbankan syariah nasional dapat mempertahankan laju pertumbuhan setidaknya di level 25% sampai dengan 2015.

Dikatakannya, dengan pertumbuhan itu, lanjutnya, perbankan syariah membutuhkan total sumber daya manusia sebanyak 60.000 orang sampai dengan 2015. Artinya, sampai dengan 2015, industri tersebut membutuhkan tambahan sekitar 40.000 pekerja.

"Seperti diketahui, aset perbankan syariah tumbuh rata-rata lebih dari 35% per tahun. Jika pertumbuhan dari tahun ke tahun sampai dengan 2015 diperkirakan di level 25% saja, total aset dapat mencapai Rp305,7 triliun. Untuk itu butuh 40.000 pekerja baru,” katanya seperti dikutip dari laman bisnis, Senin 25 April 2011.

Dia menyebutkan dengan total aset bank syariah nasional yang mencapai Rp100,2 triliun pada akhir tahun lalu, jumlah pekerja di sektor tersebut mencapai 20.264 orang. Terdiri dari 15.224 pekerja pada bank umum syariah, 1.868 pekerja pada unit usaha syariah milik bank konvensional, dan 3.172 bank perkreditan rakyat syariah.

"Untuk itu, pelatihan sangat dibutuhkan, terutama sekali untuk bidang kepatuhan dan pelatihan secara umum,” ujarnya.

Eko B. Suharno, Direktur Operasional PT BRISyariah, mengatakan kebutuhan SDM keuangan syariah tinggi seiring tingginya laju pertumbuhan perbankan syariah. Dia mencontohkan sepanjang tahun lalu perseroan merekrut 1.000 SDM baru untuk memenuhi kebutuhan ekspansi