Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengenal Manfaat Mentega Bagi Tubuh
Oleh : Redaksi
Sabtu | 07-09-2013 | 13:13 WIB
mentega.jpg Honda-Batam
Mentega.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sarapan roti dengan olesan mentega dianggap momok menakutkan oleh para pelaku diet. Bisa dibayangkan, bahan dasarnya saja krim susu. Kandungan lemak yang tinggi memang membuat mentega dijuluki penyebab kegemukan.

Padahal, tidak selalu. Jika dikonsumsi secara bijak, mentega bisa bermanfaat bagi tubuh. Selain sumber asam lemak yang baik, ia juga efektif mengobati infeksi jamur dan membantu menyembuhkan luka. Mentega juga mengandung antioksidan, baik untuk mencegah kanker atau tumor.

Krim anti penuaan bahkan menggunakan mentega sebagai salah satu unsurnya. Ia mengandung vitamin A dan K yang baik untuk tubuh.

Mengutip laman Boldsky, mentega memiliki sedikitnya lima manfaat penting seperti berikut.

Meningkatkan mood

Mentega memiliki selenium yang dapat menenangkan saraf dan tubuh saat lelah. Saat merasa stres, sedih, atau tertekan, makanan yang mengandung mentega bisa mengembalikan keceriaan.

Menyehatkan jantung

Margarin disebut lebih memiliki sedikit lemak dan kolesterol dibanding mentega. Namun, mentega punya kelebihan karena tak mengandung lemak trans. Sehingga, lebih baik bagi kesehatan jantung. Mentega juga sumber vitamin K yang dapat mengencerkan darah dan mencegah penyumbatan.

Menghindari kerusakan tiroid

Vitamin A yang dimiliki mentega dibutuhkan untuk membantu fungsi kelenjar tiroid. Itu penting, karena tiroid berfungsi mengatur kecepatan tubuh membakar energi dan membuat protein. Karena itu, seseorang yang mengalami kerusakan pada tiroid diminta mengonsumsi mentega.

Meningkatkan kesuburan

Tak banyak yang tahu, mentega dapat membantu masalah kesuburan pria dan wanita. Mengonsumsinya bisa meningkatkan suhu tubuh dan merangsang hormon seks yang membantu kesuburan.

Mengindari obesitas

Mentega menyebabkan kegemukan, ternyata hanya mitos. Penelitian menunjukkan, susu tinggi lemak tidak meningkatkan risiko kerusakan metabolisme, justru mengurangi obesitas.

Sumber: VIVAlife