Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PK NTT Minta Kapolda Kepri Jangan Sembarangan Bicara
Oleh : Ali
Senin | 22-04-2013 | 14:08 WIB
flores-demo-pernyataan-sikap.jpg Honda-Batam
Perwakilan PK NTT menyerahkan pernyataan sikap ke Polda Kepri terkait penanganan hukum kasus tewasnya empat bocah di Bengkong yang masih misterius hingga kini.

BATAM, batamtoday - Setelah kurang lebih satu jam ratusan massa Persatuan Keluarga Nusa Tenggara Timur (PKK NTT) Kota Batam menggelar aksi unjuk rasa di halaman Mapolda Kepri, ketua dan tokoh PKK NTT menyerahkan pernyataan sikap kepada Karo Ops Polda Kepri, Kombes Pol Aris.

Sebelum menyerahkan pernyataan sikap kepada orang nomor 4 di Polda Kepri, Ketua PKK NTT Rofinus Lorens meminta Kapolda Kepri Brigjen Pol Yotje Mende untuk tidak sembarangan memberikan keterangan kepada media pers terkait kematian empat bocah tersebut, sebelum mendapat laporan dari anak buahnya.

"Kapolda harus stop memberikan pernyataan. Kapolres dan Kapolsek jangan menjadi tumbal. Kapolda tidak bertanggung jawab. Kalau mau memberikan keterangan tunggu laporan dari anak buah. Jangan sembarangan memberikan keterangan kepada pers," ujarnya bersama tokoh masyarakat PKK NTT, seperti Ibrahim Weto, Anggelinus, Beni Beke dan Simon Payung, Senin (22/4/2013).

Karo Ops Polda Kepri , Kombes Pol Aris yang mendapat kepercayaan mewakili Kapolda, mengatakan, dalam kasus ini pihak kepolisian tidak ada menutup-nutupi. Jika ada kesalahan dalam menyidikan, berharap pihak keluarga menyerahkan bukti-bukti.

"Dalam hal ini kami tidak ada menutupi, kalau memang ada kesalahan dalam kasus ini tolong sampaikan, kesalahannya di mana," ujarnya yang didampingi Kapolresta Barelang Kombes Karyoto yang hadir sejak ratusan massa mendatangi Mapolda Kepri setelah dari Polresta Barelang.

Selain itu, massa dan tokoh PKK NTT juga mendesak kepada Kapolda untuk segera menyerahkan hasil otopsi keempat bocah, karena sampai dengan hari ini pihak keluarga keempat bocah belum menerima hasil otopsi tersebut. Namun kapolda sudah menyimpulkan seolah kematian keempat bocah tersebut hanya dikarenakan kekurangan oksigen.

Dalam aksi menuntut kejelasan kematian anak-anaknya, tanpak masing-masing orang tua keempat bocah hadir. Dari awal aksi, tidak sepatah katapun keluar dari mulut orang tua keempat bocah tersebut dan hanya dapat menangis.

Editor: Dodo