Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengaku Kepercayaan Anggota Dewan, Wandi Tipu 7 Kepala Sekolah
Oleh : Hendra Zaimi
Rabu | 10-04-2013 | 14:11 WIB
Penipu-Kepala-Sekolah.jpg Honda-Batam
Suwandi (duduk di tengah), pelaku penipuan yang saat ini jadi buron para kepala sekolah SD di Batuampar.

BATAM, batamtoday - Berbagai macam modus penipuan yang dilakukan pelaku kejahatan saat ini, bahkan pelaku tak segan-segan mencatut nama pejabat maupun instansi untuk meyakinkan korban dalam memuluskan modus penipuan tersebut.

Seperti kasus penipuan yang dilakukan Wandi yang mampu mengelabui tujuh orang kepala sekolah yang tergabung dalam Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Kecamatan Batuampar, dimana pelaku berhasil membawa kabur sebesar Rp 8 juta dengan modus proyek pengadaan komputer dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.

Dalam menjalankan modusnya, Wandi mengaku sebagai seorang pengurus Partai Golkar Batam, selain itu dia juga mengaku sebagai orang kepercayaan anggota DPRD Kepri Rizky Faisal dan anggota dewan kode etik salah satu harian terbitan Batam untuk mengelabui korban yang kesemuanya adalah kepala sekolah di wilayah Batuampar.

Kepala Sekolah SDN 002 Batuampar, Yendri Sarman salah satu korban penipuan yang dilakukan oleh Wandi mengaku peristiwa yang dialaminya itu terjadi pada Kamis (4/4/2013) lalu.

"Dia (Wandi, red) waktu itu menghubungi saya dan menawarkan proyek pengadaan komputer dari Pemprov Kepri dimana salah satu penerimanya adalah sekolah kami ini," kata Yendri kepada batamtoday, Rabu (10/4/2013).

Penawaran tersebut berlanjut ketika pelaku datang ke sekolah dan bisa meyakinkan korban, tak hanya Yendri, kepala sekolah ini lantas menghubungi rekan-rekannya yang tergabung dalam K3S SD Kecamatan Batuampar dan mereka semua berkumpul mendapatkan penjelasan dari pelaku tentang proyek pengadaan komputer itu.

"Kami berkumpul di sini ada 7 kepala sekolah dan di sini dia meyakinkan kami tentang proyek tersebut. Bahkan dia sanggup memberikan bantuan 3 unit komputer ke masing-masing sekolah kami," jelasnya.

Menurut Yendri, yang membuat dirinya yakin ketika pelaku mengatakan jika sekolah yang dipimpinnya itu pernah mendapatkan bantuan yang sama dari anggota DPRD Kepri Rizky Faisal, semakin membuat korban tambah yakin.

Kepada para kepala sekolah, pelaku mengaku komputer sudah ada di Pelabuhan Batuampar, namun masih belum bisa keluar sebab belum membayar sewa kontainer, sehingga masing-masing kepala sekolah diminta untuk membayar sebesar Rp 2 juta.

"Dia bilang jika kami bisa membayar 2 juta, kami masing-masing bisa mendapatkan 3 komputer dan 3 infocus sebab dia adalah pengurus proyek dan bisa mengatur semua itu," terang Yendri.

Akhirnya setelah ada kesepakatan, para kepala sekolah ini menyetorkan uang sebesar Rp 8 juta kepada pelaku, dan sebelum pergi pelaku berjanji dalam waktu satu jam komputer tersebut segera sampai ke sekolah masing-masing.

Malangnya, setelah lima hari ditunggu barang yang dijanjikan tak kunjung datang dan ternyata para kepala sekolah ini adalah korban penipuan yang dilakukan oleh Wandi.

"Saya baru sadar benar-benar ditipu pada Sabtu lalu setelah menghubungi ponselnya sudah tak aktif lagi," kesalnya.

Merasa telah menjadi korban penipuan, Yendri dan kepala sekolah lainnya berencara melaporkan kasus yang dialami mereka ke pihak kepolisian.

Editor: Dodo