Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gara-gara SMS, Sejumlah Guru di Karimun Baku Hantam
Oleh : Khoiruddin Nasution
Rabu | 10-04-2013 | 10:08 WIB

KARIMUN, batamtoday - Gara-gara salah sangka, beberapa guru terlibat perkelahian. Akibatnya, salah satu diantara mereka harus mendekam di sel tahanan Polsek Balai, Selasa (9/4/2013) sore.

Sumber di Polsek Balai kepada batamtoday, Selasa (9/4/2013) menjelaskan, kejadian itu bermula ketika 2 siswi SMA 4 Binaan Karimun yang berdomisili di Desa Tulang berinisial KN dan SLQ pulang dari sekolah, Senin (8/4/2013) lalu.

SLQ kata sumber lagi melalui SMS bermaksud mengajak pulang KN. Namun KN menolak dengan alasan dirinya memiliki masalah di Desa Tulang itu.

Mendengar itu, SLQ menanyakan ke bibinya yang bekerja sebagai guru bidang studi agama di SD Tulang dan berinisial A.

"Cu, ada masalah apa KN di Tulang, makanya dia tidak mau pulang," ujar sumber menirukan bunyi SMS yang dilayangkan SLQ ke HP milik A

Membaca SMS itu, A berprasangka lain. Dalam benak A, salah seorang guru lainnya yang berinisial SH alias N dan berdomisili di Balai, membeberkan perihal hubungan percintaannya dengan salah seorang guru olah raga di sekolah itu juga yang berinisial D.

Sontak saja A mengintimidasi N melalui pesan singkat yang berbunyi ancaman. Namun N tidak menanggapinya dan mencoba menjelaskan bahwa kejadian itu tidak seperti yang dipikirkan A.

A ternyata tidak menerima penjelasan apapun yang disampaikan N dan mencoba menghasut pacarnya D dan guru lainnya yang berinisial F. Akhirnya, puluhan SMS bernada ancaman dan fitnahan meluncur deras. Bahkan, A mengancam N akan menyakitinya, kalau masuk sekolah keesokan harinya.

Ternyata, ancaman itu terjadi juga. Sesaat setelah guru-guru SD yang tinggal di Balai, sampai ke Pulau Tulang tersebut, Selasa (9/4/2013) pagi, A langsung menghampiri dan mencaci maki N. Akhirnya pertengkaran mulutpun terjadi.

Disela pertengkaran, N menyebut nama seseorang yang telah meninggal yang berakibat tersinggungnya F. Sehingga F meninju lengan N.

Melihat itu, SA alias I mencoba melerai pertengkaran, sebab dilihatnya telah menjurus kepada kekerasan.

Malangnya, niat baik itu ditanggapi berbeda dan bahkan D dan F malah memukul dan menendang I, karena di anggap membela N.

Tidak terima dirinya dianiaya, I melaporkan kejadian tersebut ke orangtuanya. Akhirnya, I dan N melaporkan kejadian itu ke Polsek Balai dan akibatnya terlapor D diinapkan di sel Polsek Balai tersebut.

Namun, Kapolsek Balai, Kompol S Dalimunthe SH belum mau berkomentar lebih jauh. Dengan alasan, kasus ini masih pada tahap penyidikan. Bahkan Kapolsek menepis bahwa terlapor D di tahan.

"Belum ada yang ditahan dan kasus ini masih butuh pendalaman," terangnya singkat kepada wartawan tadi malam.

Editor: Dodo