Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Terima Dipukuli, Alasan Imanuel Serang Kampung Bule
Oleh : Hendra Zaimi
Selasa | 09-04-2013 | 14:27 WIB
pelaku-penyerangan-kampung-bule.jpg Honda-Batam
Imanuel dan Karel (berbaju tahanan) bersama anggota Polsek Batuampar yang menunjukkan barang bukti busur panah dan parang.

BATAM, batamtoday - Imanuel (23), salah satu tersangka pembacokan di Kampung Bule, Jodoh mengaku melakukan aksi penyerangan karena tak terima dipukuli oleh warga setempat setelah sebelumnya sempat adu mulut akibat hampir menabrak sebuah mobil di lokasi kejadian.

"Sore hari sebelum kejadian saya hampir menabrak mobil di sana, setelah sempat adu mulut malah saya dikeroyok warga Kampung Bule," kata Imanuel kepada batamtoday di Mapolsek Batuampar, Selasa (9/4/2013).

Menurut Imanuel, waktu itu dia baru pulang bekerja dari daerah Nagoya Newton, namun saat melintas di Kampung Bule tiba-tiba ada mobil yang melintang sehingga membuat dirinya terkejut dan hampir menabrak mobil tersebut.

"Saya sempat adu mulut dengan pemilik mobil, namun warga di sana malah memukuli secara membabi buta. Tak terima perbuatan itu, saya sempat bilang ke mereka (warga) akan kembali ke sana lagi," jelasnya.

Imanuel kemudian memberitahukan peristiwa pengeroyokan itu kepada temannya Karel dan akhirnya sepakat akan melakukan serangan balik ke Kampung Bule pada malam harinya.

"Saya dan Karel sempat minum anggur di Tangki Seribu dan kemudian sepakat untuk balas dendam dengan menyerang Kampung Bule," lanjutnya.

Bersenjatakan parang dan panah, kedua pelaku lantas minta diantar oleh teman mereka Markus dan Luther ke Kampung Bule dan langsung secara membabi buta melakukan penyerangan terhadap korban Syahril dan Sakuna yang kebetulan sedang duduk santai di lokasi kejadian.

"Sampai di TKP saya langsung menebaskan parang kepada orang yang duduk di sana tanpa menanyakan apapun kemudian kabur ke arah Nagoya Newton dan membuang parang dan panah dekat parit untuk menghilangkan barang bukti," tambah Imanuel.

Disinggung batamtoday apakah korban yang diserangnya itu merupakan pelaku pengeroyokan terhadap dirinya, Imanuel mengaku tidak tahu sebab dalam keadaan mabuk karena dipengaruhi alkohol.

"Saya tidak tahu apakah dia yang memukul saya sore itu, tapi saya ke sana hanya untuk balas dendam," kata dia mengakhiri.

Diberitakan sebelumnya, Syahril (40), warga Batuaji yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek menjadi korban pembacokan sekelompok orang tak dikenal (OTK) di depan Lusi Cafe Kampung Bule, Jumat (5/4/2013) sekitar pukul 23.15 WIB.

Informasi yang dihimpun batamtoday, pada saat kejadian Syahril sedang duduk bersama dengan kerabatnya Sakuna, namun tiba-tiba datang tiga orang pelaku yang menggunakan senjata parang dan panah menyerang dengan membabi buta.

Akibat penyerangan itu, korban mengalami luka bacok pada bagian leher kanan, dahi dan lengan kiri karena sabetan parang sehingga harus dilarikan ke RS Budi Kemuliaan untuk mendapatkan perawatan medis.

Editor: Dodo