Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BNN Provinsi Kepri Masih Selidiki Temuan Sekilo Shabu di Bandara Hang Nadim
Oleh : Ali
Senin | 25-03-2013 | 15:35 WIB
BNN_Kepri_shabu_bandara.jpg Honda-Batam
Raja Maenad Ahmad menunjukkan barang bukti shabu sekilo lebih yang ditemukan di Bandara Hang Nadim.

BATAM, batamtoday - Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepri masih melakukan penyelidikan atas temuan narkotika golongan I jenis shabu di Bandara Hang Nadim. Dari hasil penimbangan ulang diketahui berat pasti shabu tersebut 1.010 gram, bukan 1.112 gram.


"Temuan ini masih dalam lidik," ujar Kepala BNNP Kepri Kombes Pol Beni Setiawan melalui Kabid Pemberantasan, Raja Maenad Ahmad, Senin (25/3/2013).

Dikatakannya, atas temuan ahabu seberat 1.010 gram tersebut, pada Senin (25/3/2013) sekitar pukul 10.00 WIB mendapat informasi dari Kasi Intelejen Bea Cukaii Batam, Salomo bahwa pada Minggu  tanggal 24 Maret 2013 sekitar pukul 21.00 Wib bertempat di ruang Ditpam BP Kawasan di Bandara Hang Nadim, Batam (Aviation Security) ditemukan barang yang diduga Narkotika golongan I.

Anggota yang menemukan komandan regu 4 piket Avsec (Aviacion Securiti), Salam beserta anggota Ditpam Jumadi pada saat melakukan pembongkaran travel bag yang sejak tanggal 5 Maret lalu tidak ada orang yang mengaku atau menjemput barang tersebut.

"Barang tersebut ditemukan pada saat petugas keamanan bandara akan memindahkan barang milik penumpang yang ketinggalan di bandara pada Selasa 5 Maret 2013 lalu di gudang bandara," ujarnya kembali.

Pada saat petugas tersebut mengecek satu unit koper berisikan pakaian, ditemukan barang yang diduga shabu yang dimasukkan di dalam kain sprei tidur yang masih terbungkus plastik.

"Dari uji narcotest hingga mendapatkan hasil yang diduga positif Amphetamine (shabu)," ujarnya.

Dikatakannya kembali, temuan sabu seberat 1.010 gram di bandara tersebut merupakan jumlah narkoba yang tidak sedikit. Tambahnya 80 hingga 90 persen kemungkinan barang haram tersebut masuk melalui pelabuhan tikus.

"Kalau melalui pelabuhan resmi sangat sedikit (kemungkinannya), dugaan kita masuk melalui pelabuhan tikus," terangnya.

Sehingga, untuk melakukan penyelidikan, pihaknya akan memeriksa CCTV bandara per tanggal 5 Maret 2013.

"Tenntu akan kita cek lewat CCTV untuk mengetahui jumlah maupun sosok pembawa narkotika tersebut. Jaringan narkotika semakin canggih maju selengkah dari petugas, karena melalui temuan tersebut, narkotika ini sudah melewati mesin X-ray," pungkasnya.

Editor: Dodo