Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dicabuli, Bocah 9 Tahun Alami Trauma
Oleh : Hendra Zaimi/Gokli
Sabtu | 16-03-2013 | 12:46 WIB
cabul ilustrasi.JPG Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Seorang bocah perempuan, sebut saja Bunga (9), warga Baloi Kebun merasa trauma hingga saat ini sejak peristiwa pencabulan yang dialaminya pada September 2012 lalu.

Rasa traumatis itu muncul karena pelaku, Nurgan (49) hingga kini masih melenggang bebas di sekitar tempat tinggalnya.

Bunga dicabuli oleh Nur, yang juga merupakan guru ngaji ini, saat ditinggal ibunya, Ar (37) ke Singapura untuk bekerja.

"Dua kali anak saya dicabuli oleh Nur," kata Ar, saat dijumpai di rumahnya, Sabtu (16/3/2013).

Ar mengatakan kasus pencabulan tersebut memang diselesaikan secara kekeluargaan, meski sempat dilaporkan ke polisi dan pelaku ditahan satu malam di Polresta Barelang.

"Kami memang sudah damai, tapi sampai saat ini poin-poin dalam perdamaian itu tidak dipenuhi oleh pelaku. Buktinya, seperti isi surat perdamaian, pelaku harus pindah dari kampung ini, namun sampai sekarang tidak dilakukan. Bahkan, dia berdalih kami menebar fitnah," katanya.

Sejak terjadi perdamaian pada 1 Oktober 2012 sampai dengan sekarang, pelaku tak kunjung pindah. Akibatnya, Bunga menjadi trauma bahkan ketakutan saat melihat pelaku berada di perkampungan tersebut. Terlebih, jarak rumah korban dengan pelaku hanya dipisahkan gang selebar satu meter.

"Takut om, kemarin dia (pelaku-Red) sudah bukai celana saya. Dia itu jahat sama saya,"ujar Bunga yang nampak masih trauma.

Menurut warga, tak hanya Bunga yang menjadi trauma akibat kejadian itu. Bahkan, mereka juga takut kejadian yang sama menimpa anak-anak mereka lantaran pelaku masih tetap berada di perkampungan tersebut.

"Warga di sini juga pada takut mas. Pelaku tak kunjung pindah," kesal Ilham, salah seorang warga.

Editor: Dodo