Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kekeringan Landa Anambas, Tiga Desa di Siantan Tengah Kesulitan Air Bersih
Oleh : Emmi Wati
Senin | 11-03-2013 | 10:08 WIB
kekeringan.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

ANAMBAS, batamtoday - Tiga desa di Kecamatan Siantan Tengah, Kabupaten Kepulauan Anambas seperti Desa Liuk, Teluk Sunting dan Air Asuk masih mengalami kesulitan air bersih.

Selama ini desa-desa tersebut hanya mengandalkan musim hujan untuk mendapatkan air bersih namun jika musim kemarau mereka akan kekeringan.

Hadi, salah satu warga Desa Liuk mengeluhkan kekeringan tersebut hingga saat ini belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas.

"Jika musim kemarau seperti ini kami harus ambil air minum dari desa Temurun padahal jaraknya cukup jauh dari Liuk," kata Hadi kepada wartawan, kemarin.

Sementara, Rahmad warga Teluk Sunting juga menyatakan hal yang sama. Desanya mengalami kekeringan yang berkepanjangan. Padahal, di desanya sudah ada Reverse Osmosis, alat yang bisa mengubah air asin menjadi air tawar namun hingga saat ini belum dapat berfungsi.

"Padahal kita ada alat untuk mengubah air asin menjadi air tawar namun belum bisa berfungsi padahal alat tersebut sangat penting bagi masyarakat," katanya.

Camat Siantan Tengah, Herry Soetanto mengatakan, usulan tersebut telah disampaikan dari desa melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan yang diselenggarakan pada awal Maret lalu.

"Dalam Musrenbang telah kita usulkan agar program ini menjadi prioritas. Kita juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk segera mengatasi hal ini," katanya.

Mengenai alat pengubah air laut menjadi air tawar belum berfungsi karena hingga saat ini ada alat penunjang yang belum lengkap sehingga alat tersebut belum bisa digunakan.

"Di Desa Teluk Sunting sudah punya alat pengubah air laut jadi air tawar tapi tidak bisa digunakan. Soalnya ada komponen yang tidak terpasang, selain itu operasionalnya juga tinggi sehingga masyarakat tidak mampu mengelola sendiri," ujarnya.

Editor: Dodo