BATAM, batamtoday - Kasus kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Batam yang terjadi saat ini, ditambah dengan maraknya penyelewengan solar semakin mempersulit masyarakat dalam mendapatkan BBM.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Kepri, Aida Ismeth meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus penyelewengan solar dan memberikan hukuman seberatnya kepada pelaku.

"Kami dari DPD Kepri meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum mengusut tuntas dan menghukum berat pelaku," kata Aida kepada batamtoday, Kamis (21/2/2013).

Dijelaskannya, imbas dari kelangkaan BBM dan penyelewengan solar ini sangat berpengaruh kepada masalah perekonomian, terutama masyarakat kecil.

"Masalah BBM ini menyangkut kepentingan hidup banyak orang terutama masyarakat kecil. Contohnya, mereka para sopir angkot dan nelayan yang membutuhkan BBM untuk pekerjaannya," kata Aida.

Aida menghimbau kepada setiap aparat yang berwenang seperti Pemko Batam, Pertamina dan aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus penyelewengan dan kelangkaan solar di Batam.

Dalam tiga hari terakhir, kasus penyelewengan solar mengemuka di Batam seiring dengan adanya keributan antara para pengemudi angkutan umum trayek Jodoh-Nongsa dengan penyeleweng solar di SPBU Ismadi Salam arah Bandara Hang Nadim pada Senin (18/2/213) lalu.

Dalam kasus tersebut, Mitsubishi Storm yang membeli solar melebihi batas kewajaran hingga Rp900 ribu kabur dan tak diketahui keberadaannya hingga kini oleh polisi.

Peristiwa kedua, adalah Juneri pengemudi Toyota Corolla bernomor polisi BM 1081 VX yang tangkinya sudah dimodifikasi untuk menampung banyak solar, tertangkap tangan oleh Wakil Wali Kota Batam, Rudi saat mengisi solar di SPBU Top100 Tembesi, kemarin

Editor: Dodo