Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Istri Lari ke Lokalisasi

Tindak Lanjut Laporan Mandeg, Herisyah akan Lapor ke Polda Kepri
Oleh : Ali
Kamis | 21-02-2013 | 13:34 WIB

BATAM, batamtoday - Herisyah (40), seorang PNS di Tanjungpinang berencana melaporkan kasus kaburnya Salkah (27), istrinya, ke Polda Kepri lantaran laporannya beberapa waktu lalu ke Polresta Barelang kini mandeg penanganannya.

"Saya lapor pada 28 Januari lalu di PPA Polresta Barelang.  Besoknya saya dipanggil ke PPA," ujar Herisyah saat dihubungi batamtoday, Kamis (21/2/2013).

Namun, pada tanggal 29 Januari, pemanggilan penyidik PPA bukan menindaklanjuti laporannya, malah pelapor diminta oleh penyidik untuk ikut serta membawa istrinya dan germo ke Polresta Barelang untuk merundingkan hal tersebut.

"Ketika itu saya dipanggil bu Astuti jika berkenan saya juga ikut mencari dan membawa dua orang itu, biar didudukkan perkaranya, sudah itu tidak ada lagi perkembangannya," ujarnya.

Hingga akhirnya, iya berencana dalam waktu dekat ini akan mendatangi Mapolda Kepri untuk menanyakan lanjtan kasus istrinya yang telah dilaporkannya.

Belakangan, diketahuinya, bahwa istrinya Salkah terjebak cinta dengan seorang pria yang bekerja di galangan kapal, kawasan Tanjunguncang.

Dirinya menduga bahwa istrinya tersebut telah dijual oleh pemuda tersebut dengan seorang germo bernama Edy di sebuah bar, tempat istrinya berada saat ini.

"Sebelum saya melapor, saya sudah menjumpanya. Katanya kepada saya saat itu, iya tidak bisa kembali karena sudah terikat dengan germo itu. Bahkan saat ini, istri saya sudah merokok dan terpengaruh narkoba," kata Herisyah yang sampai saat ini masih menjadi suami sah dari Salkah.

Tambahnya, meskipun sudah merintih dan menangis meminta istrinya kembali ke pelukan anak-anaknya yang masih balita, namun Herisyah mulai timbul kesal kepada istrinya yang malah memilih menjadi wanita penghibur di lokalisasi tersebut.

"Hancur hati saya pas dia tahu bekerja seperti itu di Batam, memang gaji saya kurang cukup apa. Sejauh ini segala kebutuhan keluarga saya penuhi," keluhnya kembali.

Yang masih memberatkannya, setiap hari keempat anaknya terus mananyakan ibunya. Bahkan anaknya yang paling beser berumur 8 tahun sudah tidak mau sekolah lagi karena masalah ini.

"Anak saya yang pertama sampai saat ini tidak mau lagi pergi sekolah. Yang saya bisa lakukan sekarang mengalihkan pertanyaan anak saya yang menanyakan ibunya," ujarnya.

Saat ini, dia menginginkan siapapun yang terlibat dalam kasus istrinya mendapat hukuman yang setmpal. Bahkan, Herisyah juga berharap istrinya juga meringkuk di penjara.

"Saya mau semua yang terlibat termasuk dia dipenjara. Saya mau lihat apakah nantinya dia minta saya memaafkannya, kita lihat nanti saja," pungkasnya.

Editor: Dodo