Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia dan Northern Territory Perkuat Kerja Sama Strategis Sektor Pertambangan Lewat Konferensi Bisnis
Oleh : Redaksi
Sabtu | 03-05-2025 | 15:24 WIB
Business-Conference.jpg Honda-Batam
Kedutaan Besar RI dan Konsulat Jenderal RI di Darwin bersama Pemerintah Northern Territory (NT), Australia, menyelenggarakan Indonesia–Northern Territory Business Conference pada Kamis, 2 Mei 2025. (Foto: Kemlu)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI dan Konsulat Jenderal RI di Darwin bersama Pemerintah Northern Territory (NT), Australia, menyelenggarakan Indonesia-Northern Territory Business Conference pada Kamis, 2 Mei 2025.

Konferensi ini menjadi forum penting bagi para pemangku kepentingan di sektor pertambangan untuk mengeksplorasi potensi kolaborasi serta memperkuat hubungan bilateral.

Menteri Perdagangan, Bisnis, dan Keterlibatan Asia Northern Territory, Robyn Cahill OAM, dalam sambutan pembukaannya menegaskan komitmen Pemerintah NT untuk mempererat hubungan strategis dengan Indonesia, terutama di sektor pertambangan. Ia juga menyoroti kunjungan lapangan ke Proyek Emas Mt Todd sehari sebelumnya sebagai upaya konkret menggali peluang kerja sama.

"Konferensi ini dirancang tidak hanya untuk membuka ruang dialog, tetapi juga untuk membangun pemahaman yang lebih dalam tentang potensi kolaborasi, khususnya dalam pertambangan mineral yang bernilai strategis," ujar Cahill, demikian dikutip laman Kemlu.

Duta Besar RI untuk Australia, Siswo Pramono, mengungkapkan pentingnya menjaga momentum kerja sama antarnegara di sektor mineral. Ia mengapresiasi Pemerintah NT atas fasilitasi kegiatan ini yang menurutnya memperluas pemahaman terhadap tantangan dan peluang di bidang pertambangan, termasuk aspek lingkungan, logistik, dan budaya.

"Saya yakin kerja sama ini akan terus berkembang, didukung oleh infrastruktur politik yang solid antara Indonesia, Australia, dan Pemerintah Northern Territory, terutama dalam menghadapi perubahan dinamika geopolitik global," jelas Siswo.

Dalam sesi diskusi, Direktur Cecep Yasin dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI menyampaikan perkembangan terbaru kerja sama sektor pertambangan. Ia menekankan bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi khususnya dalam mineral kritis yang memainkan peran penting dalam transisi energi global.

"Pemerintah Indonesia terbuka terhadap kemitraan strategis yang berkelanjutan, termasuk alih teknologi dan peningkatan kapasitas dalam pengelolaan mineral kritis," kata Cecep.

Konferensi ini sekaligus menjadi penutup dari rangkaian Business Roadshow on Critical Mineral Cooperation yang berlangsung di Perth dan Darwin pada 29 April hingga 2 Mei 2025. Acara tersebut diinisiasi oleh KBRI Canberra dan melibatkan Konsulat Jenderal RI di Perth dan Darwin sebagai bentuk dukungan konkret terhadap penguatan kemitraan Indonesia-Australia di sektor pertambangan berkelanjutan.

Editor: Gokli