Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia-Korsel Kolaborasi Kembangkan Budidaya Ikan Napoleon Berkelanjutan di Batam
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 02-05-2025 | 15:24 WIB
budidaya-napoleon.jpg Honda-Batam
KKP-NIFS Korea Selatan, kolaborasi budidaya berkelanjutan ikan napoleon di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam. (Foto: KKP)

BATAMTODAY.COM, Batam - Upaya menjaga kelestarian ikan napoleon terus diperkuat melalui kolaborasi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan National Institute of Fisheries Science (NIFS) Korea Selatan.

Kedua pihak menggagas proyek bertajuk Project for Smart Technological Support to Improve Aquaculture Productivity in Indonesia, dengan fokus pada pengembangan budidaya berkelanjutan ikan napoleon di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu, mengungkapkan ikan napoleon (Cheilinus undulatus) merupakan spesies yang termasuk dalam Apendiks II Konvensi CITES, sehingga perlu perhatian khusus dalam pengelolaannya.

"Ikan napoleon memiliki nilai ekonomi tinggi, namun juga masuk dalam daftar spesies yang dilindungi. Karena itu, kami perkuat dari aspek budidaya untuk memastikan keberlanjutan populasinya," ujar Tebe, sapaan akrab Tb Haeru Rahayu, dalam siaran pers KKP, Senin (28/4/2025).

Proyek kerja sama ini telah berjalan sejak 2023 dan kini memasuki tahun ketiga. Sejumlah kegiatan telah dilaksanakan, seperti pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, proses pengembangbiakan ikan napoleon, serta pembangunan fasilitas hatchery di BPBL Batam.

Batam dipilih sebagai lokasi proyek karena letaknya strategis di jalur pelayaran internasional dan memiliki potensi besar dalam pengembangan budidaya ikan laut. Selain itu, Kepulauan Riau dikenal sebagai daerah penghasil ikan napoleon yang banyak diminati pasar ekspor.

"Ikan napoleon dari Kepulauan Riau sangat digemari di pasar Hongkong dan Tiongkok, bahkan dihargai dengan nilai yang kompetitif," tambah Tebe.

Sementara itu, Kepala Departemen Penelitian Industri Akuakultur NIFS Korea, Lee Jeong-yong, menyatakan proyek ini kini memasuki tahap uji coba teknologi budidaya. Ia berharap hasilnya dapat memberi dampak signifikan terhadap industri perikanan budidaya di Indonesia.

"Pengembangan teknologi budidaya ini menjadi tantangan sekaligus pengalaman penting bagi kedua negara dalam memperkuat ketahanan pangan laut," kata Lee.

Senada, Plt Kepala BPBL Batam, Ipong Adi Guna, menegaskan komitmennya menjalankan kerja sama tersebut. Ia menyebut pengujian teknologi pembenihan ikan napoleon sebagai langkah penting dalam meningkatkan produksi sekaligus menjaga keanekaragaman hayati laut.

"Kami berharap upaya ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian plasma nutfah ikan napoleon di perairan Kepri," ujar Ipong.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya juga menyampaikan bahwa pengembangan budidaya perikanan secara berkelanjutan adalah salah satu strategi utama menjaga populasi ikan di alam. Karena itu, KKP terus mendorong berbagai inisiatif inovatif untuk memperkuat sektor ini.

Editor: Gokli