Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapal Pukat Harimau Berbendera Malaysia Tenggelam di Bintan
Oleh : chr/si
Minggu | 20-01-2013 | 19:41 WIB
kapal_tenggelam.jpg Honda-Batam

Ilustrasi Kapal Pukat Harimau tenggelam

TANJUNGPINANG, batamtoday - Kapal nelayan jenis Pukat Harimau berbendera Malaysia tenggelam dan kandas di perairan Malang Rapat, Kabupaten Bintan pada Minggu (20/1/2013) sekitar Pukul 12.00 WIB.



Tim SAR, TNI AL dan Ditpolair Polda Kepulauan Riau (Kepri) hingga pukul 17.00 WIB melakukan penyisiran terhadap korban dilokasi tenggelamnya kapal yang memiliki nomor lambung kapal SF-125599 dengan panjang 15 meter dan berbahan dari kayu itu, tidak membuahkan hasil.

Kepala Basarnas Provinsi Kepri Anggit Mulyo mengatakan, pencarian terhadap awak kapal tersebut namun hingga belum ditemukan.  

"Kapal sendiri, pertama diketahui oleh seorang nelayan kandas dan terdampar di sekitar perairan Malang Rapat sekitar 300 mil dari bibir pantai," kata Anggit Mulyo. 

Kapal nelayan jenis Pukat Harimau itu, kata Anggit, berbendera Malaysia. Di kapal yang kandas tersebut, tidak ditemukan adanya orang. "Kami menduga korban tenggelam, tetapi hingga pukul 17.00 WIB saat melakukan penyisiran Tim Sar, TNI AL dan Polri belum menemukan adanya korban dari kapal tersebut," katanya. 

Guna penyidikan lebih lanjut, kata Kepala Basarnas Provinsi Kepri, kapal tersebut diserahkan ke TNI AL untuk dilakukan identifikasi dan investigasi mengenai kebenaran kapal nelayan berbendera Malaysia itu.

"Jadi saat ini kapal telah diserahakan ke TNI-AL guna dilakukan identifikasi. Sementara pencariaan korban, sampai saat ini masih diupayakan dengan melakukan koordinasi dengan TNI-AL dan Kepolisiaan di Gunung Kijang," katanya.       

Hal senada disampaikan oleh Kapolsek Gunung Kijang AKP Hotlan Butar-Butar. Ia mengatakan, pihaknya masih mencari para nelayan yang tenggelam dengan melakukaan koordinasi dengan Basarnas dan TNI-AL.

"Sampai saat ini, kita masih terus mencari kebenaran infromasi tenggelam-nya kapal ini, dengan melakukan koordinasi dengan Basarnas dan TNI-AL," kata Butar-butar.

Butar-butar menambahkan, kabar mengenai tenggelam dan kandasnya kapal berbendera Malaysia dari seorang nelayan di Bintan.