Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BOM Meledak di Radio 68H dan Gedung BNN
Oleh : Surya/Tunggul Naibaho
Rabu | 16-03-2011 | 00:01 WIB
bom.jpg Honda-Batam

Tim Gegana Brimob Polri memeriksa lokasi ledakan bom di Kantor komunitas Utan Kayu di Jalan Raya Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Selasa 15 Maret 2011. (Foto: Ist).

Jakarta, Batamtoday - Dua paket bom meledak dalam satu hari, Selasa 15 Maret 2011, pertama di KBR68 H di kawasan Utan Kayu, Matraman, dan 4 jam kemudian menyusul di gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) di kawasan Cawang, kedua lokasi masuk dalam wilayah Jakarta Timur.

Bom di radio 68H sekitar pukul 16.10 WIB, dan meminta korban 2 anggota polisi dan seorang petugas keamanan. Korban tersebut adalah Komisaris Dodi Rahmawan, Ajun Komisaris Karliman, dan petugas keamanan, Mulyana.

Menurut keterangan paket bom tersebut dikirimkan kepada Ulil Abshar Abdallah yang selama ini dikenal sebagai aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), namun belakangan ini aktif menjadi Pengurus Pusat Partai Demokrat.

Sedangkan bom kedua dipaketkan kepada Kalakhar BNN, Gories Mere, dan karena paket tersebut dicurigai, maka oleh petugas BNN diperiksa, dan betul saja paket kriiman tersebut adalah paket bom. Bom kemudian diledakan di basement gedung BNN.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman kepada pers mengatakan, jenis bom yang meledak di KBR68H dan di BNN adalah sama, yaitu berupa paket bom dalam buku, dimana ada permintaan memberikan komentar di dalam buku.

"Bom itu berbentuk buku," ungkap Sutarman. Dia juga memastikan berat dan pengirimnya juga sama persis, baik bom yang meledak di Utan Kayu, maupun yang ditujukan kepada Gories Mere di gedung BNN.

"Di dalamnya ada pita dan potasium klorat, diperkiran low explosive," tambah Sutarman.

Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Inspektur Jenderal (Purn) Ansyaad Mbai mengatakan, pelaku bom Utan Kayu dan gedung BNN, adalah jelas teroris. Namun dirinya belum dapat mengungkapkan secara rinci pelaku tersebut.

"Pelaku sangat ahli, dan memiliki keahlian khusus. Lihat saja, begitu rapi. Pasti punya organisasi. Ada yang mengantar, ada yang merakit. Ada juga yang membungkus itu jadi paket dan mengantarnya," terang Ansyaad.