Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

OJK Ajak Mahasiswa Bangun Dunia Keuangan yang Bersih dan Berintegritas
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 18-06-2025 | 08:48 WIB
Sophia-Wattimena1.jpg Honda-Batam
Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, saat menggelar program Student Integrity Campaign (In Camp) di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, Senin (16/6/2025). (Foto: OJK)

BATAMTODAY.COM, Banjarmasin - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggencarkan edukasi tata kelola dan integritas di sektor jasa keuangan melalui pendekatan langsung kepada generasi muda.

Melalui program Student Integrity Campaign (In Camp) yang digelar di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, Senin (16/6/2025), OJK mengajak mahasiswa turut menjadi agen perubahan di era digital yang penuh tantangan.

Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, menegaskan pentingnya memperkuat fondasi tata kelola dan integritas di tengah disrupsi teknologi dan ancaman sosial yang semakin kompleks.

"Penguatan tata kelola tidak hanya sekadar fungsi pengawasan, tetapi juga mencakup aspek konsultatif dan pengelolaan risiko," ujar Sophia di hadapan 440 peserta luring dan 420 peserta daring.

Ia menjelaskan audit internal modern bertujuan memberi jaminan (assurance), konsultasi (advisory), dan prediksi risiko (foresight). "Audit itu bukan sekadar mencari kesalahan, tetapi menemukan ruang untuk perbaikan. Di OJK, kami membangun tiga fungsi utama: insight sebagai advisory, oversight sebagai audit, dan foresight sebagai manajemen risiko," jelasnya.

OJK saat menggelar program Student Integrity Campaign (In Camp) di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, Senin (16/6/2025). (OJK)

Kegiatan In Camp ini merupakan bagian dari rangkaian Roadshow Governansi OJK yang dilakukan secara nasional untuk membangun pemahaman masyarakat, khususnya mahasiswa, tentang pentingnya prinsip transparansi, akuntabilitas, dan etika di industri jasa keuangan.

Sophia juga menyoroti meningkatnya risiko penipuan digital di sektor keuangan akibat serangan siber, yang perlu diantisipasi dengan tata kelola yang kuat dan pengembangan teknologi yang etis. "Penggunaan teknologi seperti AI dan machine learning harus disertai penguatan aspek governansi untuk mencegah fraud dan melindungi konsumen," tambahnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM, Prof Dr Ahmad Yunani; anggota Komite Etik Level Governance OJK, Prof Niki Lukviarman; serta Kepala OJK Kalimantan Selatan, Agus Maiyo.

Prof Ahmad Yunani menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini di kampus ULM. Ia mendorong mahasiswa untuk menerapkan nilai-nilai integritas, baik dalam kehidupan akademik maupun saat terjun ke masyarakat.

"In Camp ini sangat penting sebagai bekal karakter bagi mahasiswa. Integritas harus menjadi bagian dari kebiasaan, bukan sekadar slogan," ujar Ahmad Yunani.

Melalui pendekatan edukatif dan dialogis, OJK berharap nilai-nilai tata kelola dan integritas tidak hanya tumbuh dalam lembaga keuangan, tetapi juga tertanam dalam karakter generasi muda Indonesia sebagai pilar masa depan industri keuangan yang sehat dan berdaya saing.

Editor: Gokli