Bea Cukai Batam Gagalkan Peredaran BKC Ilegal Senilai Rp 37,5 Miliar dalam Empat Bulan Terakhir

BATAMTODAY.COM, Batam - Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Batam menunjukkan komitmen kuat dalam menegakkan kebijakan zero tolerance terhadap peredaran barang kena cukai (BKC) ilegal.

Dalam kurun waktu empat bulan pertama tahun 2025, upaya intensif pengawasan dan penindakan berhasil menggagalkan peredaran BKC ilegal senilai Rp 37,5 miliar, dengan potensi kerugian negara yang ditaksir mencapai Rp 18,9 miliar.

• BACA JUGA: Bea Cukai Batam Klarifikasi Pemeriksaan Uang Tunai WNI di Pelabuhan Internasional Harbour Bay

Kepala Kantor Bea dan Cukai Batam, Zaky Firmansyah, menyampaikan keberhasilan ini merupakan bukti nyata dukungan Bea Cukai terhadap program prioritas pemerintah dalam menjaga stabilitas penerimaan negara, menciptakan iklim usaha yang sehat, serta melindungi masyarakat dari dampak negatif BKC ilegal.

"Dalam kurun waktu empat bulan pertama di tahun 2025, total BKC yang berhasil ditindak mencapai 13,2 juta batang hasil tembakau (HT), 1.400 gram hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL), dan 1.920 liter minuman mengandung etil alkohol (MMEA)," ujar Zaky, dalam konferensi pers di Gudang Bea Cukai Tanjunguncang, Selasa (6/5/2025).

• BACA JUGA: Bea Cukai Batam Audiensi dengan Perusahan Eksor-Impor Bahas Antisipasi Dampak Tarif Resiprokal AS

Ia menambahkan jumlah barang sitaan menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Khusus untuk hasil tembakau, jumlah yang berhasil diamankan meningkat tajam dari 3,76 juta batang pada Januari-April 2024 menjadi 13,27 juta batang pada periode yang sama tahun ini atau naik sekitar 3,5 kali lipat.

"Untuk HPTL, jumlahnya melonjak drastis dari 1.280 gram menjadi 1.400 gram. Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari strategi pengawasan yang kami perkuat di berbagai lini," lanjutnya.

Bea Cukai Batam menegaskan akan terus meningkatkan koordinasi lintas instansi dan memperkuat patroli serta intelijen untuk menutup celah peredaran barang ilegal. Upaya ini juga bertujuan menciptakan keadilan bagi pelaku usaha yang taat aturan dan memperkuat daya saing industri nasional.

Editor: Gokli

---