Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Evaluasi Sistem Rujukan Medis, Dinkes Tanjungpinang Soroti Keterlambatan Penanganan Balita hingga Meninggal Dunia
Oleh : Devi Handiani
Rabu | 05-03-2025 | 15:44 WIB
05-03_sekda-kepri-ady_934847347.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam. (Foto: Dok. Batamtoday)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam, menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya seorang balita bernama Febry Ayunindi (4), warga Kampung Bugis.

Febry meninggal dunia di RSUP Raja Ahmad Tabib (RAT), setelah sebelumnya mendapatkan perawatan di Puskesmas Kampung Bugis. Dugaan keterlambatan rujukan medis menjadi perhatian dalam kasus ini.

"Kami turut berduka cita dan merasakan kesedihan keluarga yang ditinggalkan ananda Febry. Semoga kejadian ini menjadi yang terakhir dan menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat," ujar Rustam, Rabu (5/3/2025).

Rustam menjelaskan, Febry awalnya dibawa ke Puskesmas Kampung Bugis dengan keluhan diare, muntah, dan demam ringan 37,5 derajat Celsius. Saat itu, kondisinya masih sadar penuh dan telah diberikan oralit serta obat penurun panas.

Namun, kondisi Febry memburuk, sehingga orang tuanya kembali membawa ke Puskesmas pada pukul 14.00. Pemeriksaan menunjukkan adanya penurunan kesadaran dan kejang, sehingga pasien langsung diberikan oksigen, obat kejang, dan obat demam.

Upaya merujuk Febry ke rumah sakit mengalami kendala komunikasi. Puskesmas Kampung Bugis sempat kesulitan menghubungi RSUD Tanjungpinang, yang kemudian menyatakan tidak memiliki CPAP (alat bantu napas) dan menyarankan rujukan ke RSUP RAT.

Namun, komunikasi dengan RSUP RAT juga mengalami hambatan. Puskesmas baru bisa terhubung pada pukul 15.56 setelah beberapa kali mencoba. Pihak RSUP RAT meminta laporan kondisi pasien, tetapi respons dari dokter spesialis baru diterima pada pukul 17.24. Hingga akhirnya, pada pukul 17.37, RSUP RAT meminta video kondisi pasien untuk asesmen lebih lanjut.

Rustam menegaskan kejadian ini harus menjadi evaluasi bagi Dinas Kesehatan agar sistem rujukan medis lebih cepat dan responsif. "Kami tidak mencari siapa yang harus disalahkan. Pihak Puskesmas Kampung Bugis telah menangani pasien sesuai SOP, dan komunikasi dengan rumah sakit terdokumentasi. Kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk perbaikan layanan kesehatan ke depan," tegasnya.

Kasus ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Tanjungpinang. Dinas Kesehatan berjanji akan mengevaluasi sistem komunikasi dan koordinasi antar fasilitas kesehatan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Editor: Gokli