Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Seiring Kebijakan Efesiensi, Pemko Batam Tegaskan Tak Ada Tenaga Non ASN Dirumahkan
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 19-02-2025 | 20:04 WIB
AR-BTD-4310-Jefridin.jpg Honda-Batam
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid. (Foto: Aldy Daeng/Batamtoday)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seiring adanya kebijakan pemerintah pusat terkait efesiensi di lingkungan Pemerintah Daerah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid menegaskan tidak ada tenaga non Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dirumahkan.

Jefridin mengatakan, kebijakan efesiensi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak berpengaruh pada tenaga non ASN. Hal itu juga didorong dengan semakin banyaknya tenaga honorer yang lolos dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Selain itu, Pemkot Batam saat ini fokus terhadap peralihan status tenaga honorer ke PPPK.

"Kalau kita lihat daerah lain ada yang merumahkan tenaga honorer. Alhamdulillah di Batam tidak," tegas Jefridin, Rabu (19/2/2025).

Namun demikian, Jefridin menyebut, Pemko Batam cukup berhati-hati dalam melakukan efisiensi anggaran. Salah satunya tetap mempertahankan keberadaan tenaga honorer. Jumlah tenaga honorer yang ada di lingkungan pemko Batam juga terus berkurang. Hak itu disebabkan setiap tahun selalu ada yang lolos seleksi PPPK.

Berdasarkan data di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Batam, saat ini terdapat 1.039 tenaga honorer yang mendaftar PPPK tahap II. Pihaknya selalu mendorong agar tenaga honorer bisa menjadi PPPK melalui jalur seleksi yang dibuka setiap tahunnya.

"Alhamdulillah, tenaga honorer kita tidak banyak lagi jumlahnya. Kalau tidak salah kurang dari seribuan pegawai yang berstatus honorer," ungkapnya.

Jefridin juga berharap, pada tahun 2025 ini seluruh honorer bisa lulus menjadi PPPK. Sehingga status honorer tidak ada lagi di lingkungan Pemko Batam.

"Tahun ini kesempatan terakhir mereka untuk memanfaatkan seleksi agar bisa jadi ASN," tutupnya.

Editor: Yudha