Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

APINDO Ingatkan Tantangan BP Batam Makin Kompleks, Potensi Intervensi Politik Hanya Bisa Dijawab dengan Kinerja
Oleh : Aldy
Jum\'at | 21-02-2025 | 11:24 WIB
Rifky-Rasyid.jpg Honda-Batam
Ketua APINDO Batam, Rifky Rasyid. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Perubahan kepemimpinan di Badan Pengusahaan (BP) Batam pasca diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2025 menghadirkan tantangan baru bagi pengelolaan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) Batam.

Dalam regulasi ini, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam menjabat secara ex-officio sebagai Kepala dan Wakil Kepala BP Batam.

Menanggapi dinamika ini, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Batam, Rifky Rasyid, menilai bahwa tantangan BP Batam ke depan semakin kompleks, baik dalam persaingan regional maupun domestik.

"Kawasan ekonomi khusus di negara-negara ASEAN semakin berkembang pesat, sementara kolaborasi antarnegara juga semakin erat. Jika Batam tidak berinovasi dalam menarik investasi, posisinya sebagai kawasan perdagangan bebas (FTZ) bisa terancam," ujar Rifky, Jumat (21/2/2025).

Perubahan kepemimpinan BP Batam yang kini dipimpin oleh kader Partai Nasdem dan Partai Gerindra turut menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi intervensi politik. Namun, Rifky menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk menjawab kekhawatiran tersebut adalah melalui kinerja nyata.

"Jika BP Batam dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif, menarik investor, serta membuka lapangan kerja, maka kekhawatiran publik terkait kepentingan politik akan tereduksi dengan sendirinya," jelas Rifky.

Selain faktor internal, Batam juga menghadapi dampak dari perang dagang global antara Amerika Serikat dan China. Rifky melihat situasi ini sebagai pedang bermata dua --jika Indonesia tidak terkena sanksi dari AS, Batam berpeluang menarik lebih banyak investasi. Namun, jika terkena tarif tambahan akibat ketegangan geopolitik, daya tarik Batam bagi investor bisa semakin tergerus.

"Kami berharap Indonesia mampu menjaga posisinya agar tetap menarik bagi investor asing," tambahnya.

Agar tetap kompetitif di kancah global, Rifky menekankan bahwa BP Batam harus melakukan reformasi perizinan secara menyeluruh. "BP Batam tidak boleh hanya menjadi simbol, tetapi harus menjadi institusi yang benar-benar efisien dalam pengurusan perizinan, baik untuk investasi, ekspor-impor, maupun pengelolaan lahan. Konsistensi dalam regulasi akan membangun kepercayaan investor," tegasnya.

Selain reformasi birokrasi, peningkatan kualitas tenaga kerja di Batam juga harus menjadi prioritas. Rifky menilai bahwa BP Batam memiliki peran penting dalam menyiapkan SDM yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga daya saing kawasan dapat terus terjaga.

"Jika langkah-langkah strategis ini dijalankan, Batam akan tetap menjadi magnet investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri," pungkasnya.

Editor: Gokli