Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Rempang Eco-City di Pulau Batam
Oleh : Redaksi
Selasa | 18-02-2025 | 19:44 WIB
Albertus-Dino1.jpg Honda-Batam
Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia (LSI) Albertus Dino. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Analisis Persepsi Masyarakat mengenai pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City di Pulau Rempang, Kota Batam, dalam kaitannya dengan potensinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di bagian Indonesia Barat, sebanyak 79,2% responden yakin bahwa PSN Rempang Eco-City memiliki masa depan yang sangat baik dan akan berkembang pesat.

Sebanyak 16,4% berpendapat bahwa proyek ini memiliki masa depan yang baik dan akan berkembang, sementara 4,4% lainnya pesimis terhadap potensi kawasan ini di masa depan.

Persepsi ini diperkuat oleh 79,7% responden yang menyatakan bahwa proyek ini sangat bagus untuk dijadikan sebagai pusat kegiatan ekonomi, dan 78,2% yang berpendapat bahwa proyek ini juga cocok untuk dikembangkan sebagai pusat kegiatan ekowisata. Selain itu, 87,6% responden berkeyakinan bahwa proyek ini akan merangsang pertumbuhan dan meningkatkan perekonomian daerah sekitarnya, khususnya di Provinsi Kepulauan Riau.

Dampak PSN Rempang Eco-City terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat

Salah satu perhatian utama responden dalam survei ini adalah keterkaitan antara pengembangan Rempang Eco City dengan ketersediaan lapangan kerja. Hasil survei menunjukkan bahwa:

  • Sebanyak 78,8% responden berpendapat bahwa keberadaan Rempang Eco City akan memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
  • Sebanyak 11,3% responden berpendapat bahwa proyek ini tidak akan berpengaruh terhadap dunia ketenagakerjaan.
  • Sebanyak 10,4% responden berpendapat bahwa proyek ini akan berdampak buruk terhadap dunia ketenagakerjaan, seperti menyebabkan eksploitasi buruh.

Sebanyak 409 responden tidak setuju terhadap penggunaan tenaga kerja dari luar daerah sebagai karyawan di Rempang Eco City. Lebih lanjut, 32,9% responden berharap bahwa proyek ini mampu menyerap minimal 50% tenaga kerja lokal.

Terkait dengan syarat pendidikan bagi tenaga kerja, pendapat responden bervariasi:

  • 21,1% sangat setuju bahwa tenaga kerja di Rempang Eco City harus memiliki pendidikan tinggi.
  • 13,4% setuju dengan persyaratan tersebut.
  • 40,6% kurang setuju.
  • 24,9% tidak setuju.

Mereka yang setuju menilai bahwa persyaratan tersebut dapat menjadi motivasi bagi individu untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan.

Dampak terhadap Lingkungan

Sebanyak 77,3% responden berpendapat bahwa keberadaan Rempang Eco City akan memperbaiki kualitas lingkungan dengan pelestarian alam, menjadikannya kota yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Sementara itu:

  • 78,2% responden mendukung proyek ini sebagai upaya pelestarian lingkungan.
  • 11,3% berpendapat bahwa proyek ini tidak akan berpengaruh terhadap lingkungan.
  • 7,6% berpendapat bahwa proyek ini dapat menyebabkan kerusakan alam, seperti pencemaran lingkungan dan eksploitasi sumber daya alam.

Keamanan, Kenyamanan, dan Budaya Masyarakat

Ketika ditanyakan mengenai dampak proyek terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat:

  • 74,7% responden berpendapat bahwa proyek ini tidak mengganggu budaya, adat, keamanan, dan kenyamanan masyarakat.
  • 14,1% menjawab sedikit terganggu, namun tidak menjadi masalah.
  • 11,2% merasa terganggu.

Dampak terhadap Pendapatan Masyarakat

Terkait dampaknya terhadap pendapatan masyarakat:

  • 27,2% berpendapat bahwa pendapatan masyarakat akan meningkat drastis.
  • 50,2% berpendapat bahwa pendapatan masyarakat akan meningkat secara bertahap.
  • 9,2% berpendapat bahwa pendapatan masyarakat akan menurun.
  • 13,4% berpendapat bahwa proyek ini tidak akan berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat.

Sebanyak 77,4% responden setuju bahwa pengembangan Rempang Eco City akan berdampak positif terhadap taraf hidup masyarakat.

Dampak terhadap Ekonomi Lokal

Dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi masyarakat:

  • 57,2% responden percaya bahwa proyek ini akan mendorong pertumbuhan UMKM dan usaha kuliner.
  • 58,1% responden berpendapat bahwa proyek ini akan meningkatkan harga hasil pertanian dan perikanan di sekitar Batam dan Kepulauan Riau.
  • 66,1% responden percaya bahwa proyek ini akan meningkatkan biaya hidup, sementara 33,9% berpendapat sebaliknya.
  • 80,1% responden meyakini bahwa proyek ini akan menyebabkan kenaikan harga tanah.

Dukungan terhadap Proyek Rempang Eco City

Survei menunjukkan bahwa:

  • 79,1% rumah tangga di Pulau Batam mendukung pengembangan Rempang Eco City.
  • 11,2% kurang atau tidak mendukung.
  • Sisanya tidak memberikan jawaban.

Metodologi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga di Kota Batam yang berjumlah 15.808 rumah tangga berdasarkan data sensus BPS 2022. Sampel penelitian menggunakan metode judgement sampling, yaitu teknik purposive sampling di mana peneliti memilih sampel berdasarkan karakteristik tertentu yang relevan.

Jumlah responden sebanyak 1.680 rumah tangga, dengan margin of error +/- 2,21% dan tingkat kepercayaan 95%. Penelitian dilakukan selama 12 hari, mulai 2-14 Februari 2025.

Survei ini dilakukan dan dibiayai secara swadaya oleh Laboratorium Suara Indonesia.

Editor: Yudha