Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Batam Tunda Penerapan Fuel Card 5.0 Pertalite, Sosialisasi Jadi Prioritas
Oleh : Aldy
Sabtu | 25-01-2025 | 14:24 WIB
Mr-Geri1.jpg Honda-Batam
Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau. (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memutuskan untuk menunda penerapan program Fuel Card 5.0 bagi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite. Penundaan ini dilakukan setelah menerima berbagai keluhan dari masyarakat yang menganggap sistem tersebut menyulitkan.

Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau, menyatakan keputusan ini bertujuan untuk meredam keresahan masyarakat sekaligus memberikan ruang lebih untuk sosialisasi. Awalnya, penggunaan Fuel Card dijadwalkan mulai berlaku efektif pada Maret 2025.

"Kami memutuskan untuk menghentikan sementara pemberlakuan Fuel Card. Kami tidak ingin muncul polemik berkepanjangan di tengah masyarakat," ujar Gustian pada Sabtu (25/1/2025).

Disperindag akan menggencarkan sosialisasi agar masyarakat lebih memahami tujuan dan manfaat dari Fuel Card. Program ini dirancang untuk memastikan BBM bersubsidi seperti Pertalite dapat disalurkan tepat sasaran dan mengurangi potensi penyelewengan.

"Kami akan melakukan penyebarluasan informasi secara mendetail. Respon masyarakat yang cukup beragam membuat kami sadar bahwa masih diperlukan upaya lebih untuk memberikan pemahaman yang utuh," jelas Gustian.

Program Fuel Card 5.0 merupakan inovasi daerah yang berfungsi sebagai sistem pengendalian penggunaan BBM bersubsidi. Berbeda dengan QR MyPertamina yang bersifat nasional dan hanya mencatat data kendaraan, Fuel Card dilengkapi mekanisme pengendalian untuk mencegah kebocoran dan penyalahgunaan.

"QR MyPertamina hanya mendata jumlah kendaraan secara nasional tanpa mengatur kuota. Fuel Card hadir sebagai solusi untuk memastikan subsidi BBM digunakan oleh kendaraan yang benar-benar berhak," tambahnya.

Program Fuel Card telah menarik perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah lain. Meski demikian, Disperindag Batam menegaskan pentingnya pendekatan bertahap untuk memastikan masyarakat memahami manfaat jangka panjang dari program ini.

"Kami ingin memastikan bahwa tidak ada kekhawatiran atau keresahan di masyarakat. Sosialisasi yang maksimal akan menjadi prioritas kami sebelum implementasi program," kata Gustian.

Ia juga menekankan bahwa tujuan utama Fuel Card adalah menciptakan sistem distribusi BBM bersubsidi yang lebih efisien dan transparan tanpa memberatkan masyarakat. "Kami hanya ingin memastikan bahwa daerah ini menerima manfaat BBM bersubsidi secara tepat sasaran," tutupnya.

Dengan penundaan ini, Pemerintah Kota Batam berharap masyarakat akan lebih terbuka terhadap inovasi yang bertujuan meningkatkan ketepatan distribusi BBM bersubsidi, sembari mengurangi potensi masalah yang muncul di lapangan.

Editor: Gokli