Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Trump Minta Yordania dan Mesir Tampung Pengungsi Gaza Usai Ditolak Indonesia
Oleh : Redaksi
Minggu | 26-01-2025 | 18:32 WIB
Donald_Trump.jpg Honda-Batam
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: AFP)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan rencana memindahkan lebih dari satu juta warga Palestina dari Jalur Gaza ke negara lain, seperti Yordania dan Mesir, setelah ditolak Indonesia.

Dalam pernyataan di pesawat Air Force One, Trump menyebut bahwa ia telah berbicara dengan Raja Abdullah II dari Yordania mengenai kemungkinan menerima lebih banyak pengungsi Palestina.

"Saya berkata kepada Raja Abdullah bahwa saya ingin Anda menampung lebih banyak (pengungsi), karena saya melihat situasi di Jalur Gaza sekarang sangat berantakan," kata Trump, melansir CNN.

Selain Yordania, Trump juga menyebut akan berdiskusi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi untuk membahas kemungkinan Mesir ikut menampung warga Gaza.

"Kita berbicara tentang satu setengah juta orang, dan saya pikir kita bisa membersihkan semuanya," ujar Trump.

Ia menggambarkan Gaza sebagai "lokasi yang hampir sepenuhnya hancur" dan penuh dengan konflik yang sudah berlangsung selama berabad-abad.

Trump juga menambahkan bahwa dirinya ingin melibatkan negara-negara Arab untuk membangun perumahan bagi warga Palestina di tempat lain.

Menurutnya, relokasi ini dapat membantu warga Gaza hidup dalam damai.

"Mungkin perumahan itu bersifat sementara, atau mungkin bisa menjadi jangka panjang. Tapi melihat kondisi Gaza sekarang, di mana hampir semuanya hancur dan banyak orang meninggal, saya pikir sesuatu harus dilakukan," imbuhnya.

Sebelumnya, Trump disebut berencana memindahkan sebagian dari 2 juta warga Gaza, Palestina, ke Indonesia pada pekan lalu.

Pejabat transisi Trump menyebut rencana itu bagian dari usulan terkait rekonstruksi Gaza setelah agresi Israel berakhir.

Namun, rencana itu masih belum jelas bahkan termasuk kesediaan warga Gaza dipindah dan negara yang menerima mereka.

"Indonesia, misalnya, adalah salah satu lokasi yang sedang dibahas," demikian laporan NBC, mengutip pejabat transisi Trump.

Jalur Gaza hancur usai agresi Israel sejak Oktober 2023. Selama operasi, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah penduduk, fasilitas Kesehatan, tempat ibadah, hingga sekolah.

Proposal Trump terkait rekonstruksi Gaza memicu kritik. Negara-negara kawasan secara konsisten menentang pengungsi Palestina karena khawatir menyebabkan krisis pengungsi baru.

Selain itu, banyak warga Palestina cemas mereka dilarang kembali ke Gaza jika angkat kaki dari wilayah tersebut.

Editor: Surya