BATAMTODAY.COM, Jakarta - Delegasi Pemerintah Indonesia, yang dipimpin oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansah, bersama Duta Besar RI untuk Sudan, Sunarko, secara resmi menyerahkan bantuan kemanusiaan dari Indonesia kepada Pemerintah Sudan.

Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada Wakil Menteri Kesehatan Sudan, Dr Ismat Mustafa Yousif, di Bandara Internasional Port Sudan pada Jumat (18/10/2024).

Bantuan kemanusiaan ini dikirim menggunakan pesawat kargo Boeing 737-300 tipe Freighter, dengan total nilai mencapai USD 1 juta. Bantuan tersebut terdiri dari berbagai kebutuhan pokok seperti tenda, paket makanan, jerigen, serta obat-obatan dengan total berat mencapai 53,9 ton.

"Bantuan ini bertujuan untuk membantu Sudan dalam mengatasi penyebaran penyakit seperti kolera, malaria, dan demam berdarah (DBD) yang merebak akibat banjir yang melanda beberapa wilayah Sudan sepanjang September," tulis Kemlu, dalam laman resminya.

Menurut Deputi Jarwansah, pengiriman bantuan ini adalah bentuk solidaritas Indonesia terhadap Sudan, mencerminkan hubungan persahabatan yang erat meskipun jarak memisahkan kedua negara. Ia menekankan, Pemerintah Indonesia merespons cepat permohonan bantuan kemanusiaan dari Sudan, sebagai wujud perhatian dan kepedulian terhadap krisis kesehatan yang tengah dihadapi negara tersebut.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Sudan, Dr Ismat Mustafa Yousif, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Indonesia atas solidaritas dan bantuan yang diberikan. Ia yakin bantuan ini akan berdampak positif bagi masyarakat Sudan yang tengah terdampak krisis kesehatan akibat konflik bersenjata. Pemerintah Sudan berkomitmen untuk segera mendistribusikan bantuan tersebut kepada mereka yang paling membutuhkan.

Ini merupakan gelombang kedua bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia kepada Sudan. Sebelumnya, pada April 2024, Indonesia telah menyalurkan bantuan medis senilai Rp 15 miliar (USD 1 juta) berupa 238 jenis obat-obatan seberat 12 ton.

Pemberian bantuan ini memperkuat komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam isu-isu kemanusiaan internasional, termasuk dalam menangani krisis kesehatan di negara-negara sahabat.

Editor: Gokli