Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hendra Asman Sebut Perencanaan Drainase yang Buruk Jadi Biang Keladi Banjir di Batam
Oleh : Aldy Daeng
Senin | 14-10-2024 | 15:44 WIB
banjir-BTC.jpg Honda-Batam
Salah satu titik banjir di Pasari Putih, Batam Center, Kota Batam, Senin (14/10/2024). (Foto: Aldy Daeng)

BATAMTODAY.COM, Batam - Banjir yang melanda Kota Batam setiap kali hujan deras turun telah menjadi pemandangan yang akrab bagi warganya.

Genangan air setinggi lutut orang dewasa di sejumlah titik tak hanya membuat aktivitas terhambat, tetapi juga menyebabkan banyak kendaraan bermotor mogok, memaksa mobil derek untuk mondar-mandir di jalanan. Fenomena ini menimbulkan keprihatinan bagi sebuah kota yang dikenal sebagai pusat pertumbuhan modern.

Wakil Ketua III DPRD Batam, Hendra Asman, mengkritik buruknya perencanaan sistem drainase sebagai penyebab utama banjir yang kerap terjadi. Ia menyebut bahwa perencanaan drainase yang dilakukan oleh Pemko Batam dan BP Batam jauh dari memadai.

"Saya melihat bahwa masalah utama ada pada buruknya perencanaan sistem drainase," ujar Hendra, Senin (14/10/2024).

Politisi dari Partai Golkar ini juga menyoroti kurangnya koordinasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD), terutama dalam hal penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) serta kegiatan pemotongan dan pengurukan tanah (cut and fill). Koordinasi yang minim ini, menurut Hendra, turut memperburuk situasi.

"Koordinasi antara OPD terkait, termasuk dalam hal penerbitan IMB dan kegiatan cut and fill, sangat minim. Ini jelas memperburuk permasalahan banjir," tambah Hendra.

Ia menegaskan, kedua faktor tersebut harus segera menjadi perhatian serius semua pihak. Menurutnya, jika banjir terus terjadi setiap kali hujan turun, warga akan terus dirugikan, terutama mereka yang harus mengeluarkan biaya lebih untuk memperbaiki kendaraan yang mogok akibat terendam air.

Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Andi Agung, menyatakan bahwa dirinya telah turun langsung ke lapangan untuk memantau situasi di beberapa titik yang terkena dampak banjir. Ia mengakui bahwa genangan air di sejumlah wilayah, seperti di sekitar Kepri Mall, cukup parah.

"Saya langsung memantau beberapa titik, mulai dari Batam Center hingga simpang Kepri Mall. Air di sana cukup tinggi," ungkap Andi Agung melalui sambungan telepon.

Andi menjelaskan bahwa ia telah menginstruksikan Dinas Bina Marga Kota Batam untuk segera mengambil langkah-langkah penanganan awal, termasuk normalisasi saluran air dengan cara pengerukan drainase. "Saya sudah meminta Dinas Bina Marga untuk segera melakukan normalisasi saluran air, seperti pengerukan drainase sebagai langkah sementara," tegasnya.

Lebih lanjut, Andi menyebutkan bahwa untuk menyelesaikan masalah banjir secara permanen, diperlukan upaya besar yang melibatkan peremajaan atau pembangunan ulang sistem drainase. Namun, hal itu membutuhkan anggaran yang besar dan melalui sejumlah mekanisme.

"Saat ini, yang bisa kami lakukan adalah normalisasi, karena perbaikan besar-besaran membutuhkan anggaran dan proses yang lebih panjang," jelasnya.

Editor: Gokli