Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

LPPM Universitas Batam Gelar Literasi Jurnal Ilmiah
Oleh : Redaksi
Selasa | 03-09-2024 | 08:04 WIB
0309_lppm-universitas-batam_023923482347.jpg Honda-Batam
Wakil Rektor I Universitas Batam, Prof. Dr. Ir. Chabullah Wibisono, MM bersama para narasumber berpengalaman di bidang akademik dan jurnal ilmiah saat menggelar kegiatan Literasi Jurnal Batam. (Foto: Humas Uniba)

BATAMTODAY.COM, Batam - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Batam (Uniba) menggelar Literasi Jurnal Batam.

Selain itu, Uniba juga melaunching RJI (Relawan Jurnal Indonesia) World Class University Program "Pendampingan Internasionalisasi Jurnal (DOAJ dan Scopus)".

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor I Universitas Batam, Prof. Dr. Ir. Chabullah Wibisono, MM di Rumengan Hall Uniba dan didampingi Wakil Rektor III, Dr. Mohamad Gita Indrawan, S.T., M.M, Sabtu (31/8/2024).

Para peserta kegiatan ini tidak hanya dari Uniba saja, tapi juga dari luar Batam. Di antaranya, dari Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Batam.

"Kita memiliki Sinta 4 baru kedokteran. Kita punya 13 prodi. Syarat ujian tesis harus punya Sinta 4. Itu SK Rektor. Kemudian untuk lulus S3 harus punya Sinta 2 apalagi ke guru besar harus punya jurnal Scopus paling tidak Q2," ujar
Chabullah Wibisono.

Ditambahkannya, Uniba sendiri sudah miliki jurnal Scopus Q2 tentu bianyanya lebih murah. Peluang teman-teman untuk jadi guru besar sangat memungkinkan. Semakin banyak guru besar itu kan syarat terakreditasi unggul.

Selain itu, lanjut Chabullah, juga akan dapat memberikan rangsangan dan spirit kepada para dosen untuk lebih aktif melakukan penelitan. Ia berharap dengan adanya kerjasama dengan RJI ini bisa memberikan sprit bagi Uniba dengan memberikan banyak jurnal yang terakreditasi Sinta 1, Sinta 2, Scopus 3, 4 dan Strata 1.

Di tempat yang sama, Wakil Kepala LPPM Uniba Dr. Ir. Yuanita FD Sidabutar ST. M. Si mengatakan, di divisi publikasi ilmiah memiliki 19 jurnal. Satu jurnal pengabdian kepada masyarakat dan 18 jurnal jurnal penelitian.

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan komitmen dan konsisten di dalam publikasi ilmiah. Karena di dalam meningkatkan jabatan fungsional dosen sangat dibutuhkan publikasi ilmiah. "Publikasi itu arahnya ke internasional. Nah kita baru 1 dari 19 Jurnal yang terindeks Sinta," ujar Yuanita.

Oleh sebab itu, lanjutnya, Uniba membutuhkan RJI sebagai pendampingan untuk meningkatkan ke Scopus atau jurnal internasional. "Peserta dari Uniba sendiri ada 17 pengelola jurnal yang mewakili seluruh pengelola jurnal di UNIBA," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua PP RJI, Andista Candra Yusro mengatakan, program Literasi Jurnal ini merupakan program rutin. Sebelumnya pernah dilakukan di Jakarta dan di Makasar dan kali ini di Batam.

"Tema ini diambil karena kebutuhan terkait jurnal internasional tinggi. Banyak peneliti masuk ke jurnal-jurnal predator ke luar negeri. Makanya kami berusaha mendampingi peneliti di Indonesia supaya kita bisa punya jurnal-jurnal yang kualitas bagus agar bisa dimanfaatkan," paparnya.

RJI hadir untuk memberikan edukasi literasi publikasi jurnal tersebut. Sehingga tidak terjerumus kepada jurnal predator.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah narasumber berpengalaman di bidang akademik dan jurnal ilmiah, diantaranya Ikhwan Arief, PhD (Managing Editor DOAJ), Handoko (Editor Jurnal Scopus), Tanzil Multazam (Dewan Pengawas RJI), Andista Candra Yusro (Wakil Ketua RJI) dan Dr. Yusuf Saefudin (Sekjend RJI) yang menekankan pentingnya literasi jurnal dalam mencegah kesalahan ilmiah (scientific misconduct).

Dalam sambutannya, Andistra Candra Yusro menyoroti pentingnya menjaga integritas akademik dalam publikasi ilmiah.

"Menghindari scientific misconduct adalah hal yang sangat penting dalam dunia akademik. Kasus pencopotan guru besar, duplikasi karya ilmiah mahasiswa dan pelanggaran akademik lain yang viral belakangan ini harus menjadi refleksi bersama tentang pentingnya menjaga integritas dalam publikasi ilmiah," ujarnya.

Andistra menambahkan bahwa literasi jurnal adalah salah satu kunci untuk meminimalisir kesalahan ilmiah tersebut.

Acara ini juga menghadirkan berbagai materi mengenai pentingnya jurnal yang terindeks dalam basis data internasional seperti DOAJ dan Scopus.

Para narasumber, termasuk Ikhwan Arief dan Handoko, berbagi wawasan tentang proses dan manfaat indeksasi jurnal di platform tersebut. Dengan adanya indeksasi ini, kualitas dan kredibilitas jurnal dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya akan berkontribusi positif terhadap karir akademik dosen.

Sekjen RJI Dr. Yusuf menjelaskan, RJI memainkan peran penting dalam memastikan tata kelola jurnal yang baik. RJI berkomitmen untuk membantu jurnal-jurnal lokal meningkatkan kualitas dan mencapai standar internasional. Dengan tata kelola yang baik, dapat meminimalisir scientific misconduct dan meningkatkan kepercayaan terhadap publikasi ilmiah.

"Program ini tidak hanya memberikan pendampingan teknis terkait indeksasi jurnal, tetapi juga memperkenalkan program RJI World Class University, yang bertujuan untuk mendukung universitas-universitas di Indonesia agar dapat bersaing di kancah internasional melalui peningkatan kualitas publikasi ilmiah," katanya.

Peserta yang hadir menyambut baik acara ini dan berharap dapat diteruskan di masa mendatang dengan lebih banyak kegiatan serupa untuk meningkatkan literasi jurnal dan integritas akademik di Indonesia.

Editor: Dardani