Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia-Mesir Jajaki Kolaborasi Majukan Sektor Digital
Oleh : Redaksi
Senin | 02-09-2024 | 11:44 WIB
RI-Mesir.jpg Honda-Batam
Menkominfo Budi Arie Setiadi bersama Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Mesir, Amr TalaatI. (Kominfo)

BATAMTODAY.COM, Bali - Pemerintah Indonesia dan Mesir menjajaki peluang kolaborasi kerja sama pembangunan sektor digital.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi membahas potensi kerja sama pembangunan infrastruktur digital dan peningkatan kapasitas generasi muda di sektor teknologi informasi dan komunikasi bersama bersama Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Mesir, Amr TalaatI.

"Pertemuan bilateral hari ini bertujuan mengeksplorasi potensi kerja sama dalam pengembangan infrastruktur digital dan peningkatan kapasitas generasi muda di kedua negara," jelasnya di Media Center High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 Tahun 2024 Pecatu Hall, Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Senin (02/09/2024), demikian dikutip laman Kominfo.

Menteri Budi Arie mengungkap berbagai upaya dan capaian Indonesia dalam pembangunan infrastruktur digital dengan cakupan hampir 98 persen populasi nasional. "Saat ini telah dibangun Kabel Fiber Optik sepanjang 177.000 Kilometer, 34 Pusat Data, serta 265.900 Base Transceiver Station (BTS) termasuk 1.000 BTS 5G," tuturnya.

Menkominfo menyatakan ada kesamaan kebijakan dan pengelolaan isu teknologi informasi dan komunikasi di Mesir yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga. "Kebijakan TIK di Mesir yang terfokus pada tiga pilar utama yaitu transformasi digital, kecakapan dan pekerjaan digital, serta inovasi digital," ungkapnya.

Dalam pertemuan itu, Menteri Budi Arie menawarkan peluang kerja sama pengembangan konektivitas jaringan 5G dan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menteri TIK Mesir Amr Talaat menyampaikan apresiasi dari Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi atas sambutan hangat Pemerintah Indonesia. Menurutnya, hubungan strategis dan historis yang telah berlangsung antara Mesir dan Indonesia.

"Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, dan hubungan ini telah berkembang secara signifikan," tandasnya.

Menteri Talaat mengungkapkan komitmen Mesir untuk memperluas kerja sama, khususnya dalam pengembangan kabel bawah laut dan pelatihan kapasitas sumberdaya manusia digital. "Mesir menawarkan peluang untuk meningkatkan konektivitas digital melalui kabel bawah laut. Kami mengundang generasi muda Indonesia untuk merasakan manfaat dari program pelatihan yang kami laksanakan," ungkapnya.

Menteri TIK Mesir menekankan tekad untuk memperkuat dan memperluas hubungan bilateral dengan Indonesia. "Kolaborasi yang dibangun dalam pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Indonesia dan Mesir serta mendorong kemajuan di sektor digital kedua negara," tandasnya.

Editor: Gokli