Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Penjelasan Kadis Perkim Kepri Terkait Pembangunan Rumah Suku Laut di Dusun Linau Lingga
Oleh : Aldy
Selasa | 11-07-2023 | 14:40 WIB
rumah-suku-laut-02.jpg Honda-Batam
Bantuan rumah untuk suku laut di Dusun Linau, Desa Tanjung Kelit, Kabupaten Lingga, masih sebatas tiang pancang. (Ist/Swandi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Dinas Perkim Provinsi Kepri, Said Nursyahdu, angkat bicara terkait pembangunan rumah Suku Laut di Dusun Linau, Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Bakong Serumpun, Kabupaten Lingga, yang menjadi sorotan masyarakat di daerah itu.

Said menyebutkan, progres pengerjaan rumah sudah mencapai 30 persen. Sementara dana pembangunan tersebut baru cair sebanyak 40 persen.

"Progres Linau Batu termasuk yang paling bagus. Baru sebulan kerja. Bohong itu. Ada yang lebih parah dari pada itu. Jadi tolonglah jangan diusik-usik," ujar Said menanggapi pernyataan Kepala Dusun Linau Batu, Swandi, lewat sambungan telepon, Selasa (11/7/2023).

Ia juga mengungkapkan, hingga saat ini, proyek pembangunan rumah untuk Suku Laut di Linau Batu tersebut masih berjalan dan akan selesai pada Desember 2023. "Ini kan lagi progres, jangan kau usik-usik lah, kalau bulan Desember 2023 boleh kalian tanya. Yang tahu teknis pekerjaan itu kan kami, jadi kalian harus percaya kami," ungkap Said.

Sebelumnya, Kepala Dusun Linau Batu, Swandi, mengungkapkan, bantuan rumah untuk Suku Laut itu sudah direncanakan sejak lama. Namun hingga saat ini pembangunan masih pada tahap tiang pancang.

"Kalau tiang rumah itu sudah siap, hanya saja untuk menempati rumah itu kan harus siap. Paling tidak ada dinding, lantai dan atap," ungkap Swandi, Selasa (11/7/2023).

Dijelaskan Swandi, sejak perencanaan pembangunan rumah bantuan Gubernur Kepri tersebut, pihak Dusun Linau Batu disarankan untuk membentuk Peran Kelompok Masyarakat (Pokmas), hal itu bertujuan untuk mempermudah penyaluran dana pembangunan bantuan tersebut.

Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Swandi menyebutkan, dari hasil pembetukan Pokmas, awalnya semua dana dari Provinsi Kepri itu disalurkan melalui Pokmas, mulai dari pembelian material hingga biaya lainya.

"Kita sudah sepakati pada pembentukan Pokmas. Tetapi belakangan dana tersebut diatur oleh orang Dinas Perkim (Pak Toto). Jadi Pokmas tidak mengelolah dana pembangunan tersebut. Nah, ini sudah lebih sebulan, pembangunan tersebut tidak ada lagi kelanjutan. Kami khawatir ini akan mangkrak," terang Swandi, yang juga sebagai Ketua Pokmas.

Swandi menambahkan, pembuatan tongkat rumah tersebut juga baru 15 unit. Selain itu martial berupa kayu untuk bahan penyanggah atap dan papan sebagai material dinding dan lantai juga belum ada.

"Masyarakat kami yang Suku Laut ini menunggu, sampai kapan ini bisa selesai, sementara tak dikerjakan lagi. Suku laut diarahkan tinggal di darat, tapi pembangunan tak lancar," kesalnya.

Editor: Gokli