Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Maret 2023, Kota Batam Alami Deflasi 0,32 Persen
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 05-04-2023 | 16:04 WIB
Kepala-BI-Suryono1.jpg Honda-Batam
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepri sekaligus sebagai Wakil Ketua TPID Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Suryono. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,32 persen (mtm) dan 0,04 persen (mtm). Dengan demikian, secara tahunan, gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau mencatatkan inflasi sebesar 4,77 persen (yoy), menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,79 persen (yoy).

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 Kota di Provinsi Kepulauan Riau pada Maret 2023 mengalami deflasi sebesar 0,29 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,47 persen (mtm).

Wakil Ketua TPID Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Suryono mengungkapkan, deflasi tersebut dipengaruhi penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, terutama aneka sayuran seperti kangkung, bayam, dan sawi hijau, serta cabai merah dan bawang merah. Penurunan harga disebabkan oleh jumlah pasokan sayuran yang meningkat sejalan dengan kondisi cuaca yang membaik, serta panen cabai merah dan bawang merah di beberapa sentra produksi.

"Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami inflasi yaitu daging ayam, sotong, rokok kretek filter, emas perhiasan dan angkutan udara. Hal ini seiring dengan permintaan yang meningkat pada periode Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, serta kenaikan harga rokok kretek filter sebagai dampak lanjutan dari kenaikan cukai rokok.," kata Suryono, Rabu (5/4/2023).

Lanjut Suryono, capaian inflasi tahunan tersebut merupakan yang terendah di antara 10 provinsi di Sumatera. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau serta TPID Kabupaten/Kota se-Kepulauan Riau terus melakukan upaya untuk menekan inflasi tahunan agar kembali sasaran 3% kurang lebih 1%.

Melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kepulauan Riau 2023 yang bertema 'KEPRI BERSAHABAT' (BERkolaborasi dalam StAbilisasi Harga dan pAsokan Bahan pangan AnTardaerah), TPID melaksanakan 7 program utama yaitu:
(1) Optimalisasi operasi pasar/pasar murah untuk stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok.
(2) Pemberian sarana dan prasarana pertanian untuk meningkatkan produktivitas kepada BUMDes, Kelompok Tani, Pondok Pesantren, dan Koperasi Tani.
(3) Penguatan ketersediaan bahan pangan melalui Kerjasama Antar Daerah baik intra Kepulauan Riau maupun dengan provinsi lain.
(4) Penguatan budidaya pangan mandiri.
(5) Penguatan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk data pangan.
(6) Penguatan koordinasi dan komunikasi.
(7) Fasilitasi distribusi pangan melalui subsidi ongkos angkut.

Penurunan inflasi pada Maret 2023 tidak terlepas dari sinergi TPID dalam melaksanakan upaya pengendalian inflasi. Pada bulan Maret 2023, TPID di Provinsi Kepulauan Riau telah melaksanakan setidaknya empat High Level Meeting di Kabupaten Lingga, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Karimun.

"Pertemuan koordinasi tersebut dilakukan secara intensif dengan melibatkan instansi dan lembaga terkait untuk memantau perkembangan inflasi dan melaksanakan upaya pengendaliannya," jelasnya.

Disebutkannya, beberapa upaya konkret yang dilakukan antara lain, pelaksanaan business matching antara perwakilan distributor se-Provinsi Kepulauan Riau dengan produsen cabai dan telur di Jawa Timur dan Sumatera Barat. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjalin kerjasama kerja sama antar daerah untuk mewujudkan kestabilan pasokan bagi daerah pembeli dan kestabilan permintaan bagi produsen.

Selain itu, TPID juga melaksanakan operasi pasar atau gelar pangan murah menjelang dan selama Ramadhan antara lain di Kota Batam, Kota Tanjungpinang, dan Kabupaten Bintan. Selanjutnya, TPID juga memberikan 25 ribu paket cabai merah yang terdiri dari bibit dan pupuk kepada Tim Penggerak PKK Provinsi Kepulauan Riau, yang akan didistribusikan ke seluruh wilayah Kepulauan Riau, serta 2 ribu paket yang sama ke lima Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Lingga.

"Hal ini diharapkan dapat mendorong ketahanan pangan di level keluarga dan menambah ketersediaan barang khususnya cabai merah," sebutnya.

Ditambahkan Suryono, pada periode Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, TPID akan terus melanjutkan implementasi program unggulan GNPIP antara lain, kegiatan operasi pasar atau gelar pangan murah dengan memperhatikan perkembangan harga bahan pangan.

Saat itu, TPID juga terus memantau ketersediaan stok, kewajaran harga dan masa kedaluwarsa bahan pokok, termasuk melakukan sidak pasar bersinergi dengan Forkopimda. "Dengan demikian, inflasi di Provinsi Kepulauan Riau diharapkan dapat dijaga di tingkat yang rendah dan stabil, sehingga dapat menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi," tandasnya.

Editor: Yudha